REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ribuan orang dari berbagai wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim) menghadiri Tabligh Akbar yang mengundang penceramah nasional, Ustaz Das'ad Latif. Kegiatan ini berada dalam rangkaian pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an Nasional (MTQN) ke-30 yang berpusat di Gedung Plenary Hall, Samarinda, Kaltim.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Sri Wahyuni menjelaskan, MTQN yang digelar di provinsi ini pada 2024 adalah sebuah sejarah. Masyarakat Benua Etam--demikian julukan daerah ini--sudah menantikan selama puluhan tahun lamanya sebelum akhirnya Kaltim menjadi tuan rumah ajang islami ini.
Untuk pertama kali, Kaltim menggelar MTQN pada 1976. Artinya, perlu waktu selama 48 tahun baru bisa kembali lagi melaksanakan festival ini.
"Ini mengingatkan kembali memori masyarakat Kaltim pada 1976. Mengapa demikian?Karena baru dua generasi saat itu, baru Kaltim menjadi kembali tuan rumah MTQ Nasional," ujar Sekda Sri Wahyuni kepada Antara di Samarinda, Kaltim, Rabu (11/9/2024) malam.
Pembukaan MTQN ke-30 dihadiri banyak masyarakat dan tamu undangan. Hingga kini, mereka juga ramai menyaksikan para peserta menampilkan kemampuan dalam menyiarkan agama Islam melalui pembacaan Alquran.
Tidak hanya mengenai kompetisi membaca Alquran. Pihaknya juga menggelar tabligh akbar yang terbuka untuk umum.
Bertempat di Plenary Hall Samarinda, Gelora Kadrie Oening, Ustaz Das'ad Latif menyampaikan tausiah. Ia mengajak masyarakat Muslim untuk memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, bersyukurlah dengan karunia dan nikmat yang diberikan Allah SWT. Jangan merasa diri miskin.
"Ucapkanlah alhamdulillah atas nikmat yang diberikan Allah SWT karena dengan kondisi yang dimiliki sekarang tentu masyarakat tetap sehat walafiat," ujar dai kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, ini, Rabu (11/9/2024) malam.
Kemudian, mubaligh tersebut juga menyampaikan pesan-pesan islami lainnya. Di antaranya, Nabi Muhammad SAW ingin agar umat Islam menjaga shalat selama hidupnya. Dengan ibadah itu, kaum Muslimin insya Allah akan bahagia hidupnya. Oleh karena itu, siapa saja ketika dihisab, maka pertanyaan yang ditanya lebih pertama adalah bagaimana shalatnya.
Ustaz Das'ad Latif juga mengapresiasi penyelenggaraan MTQ Nasional. Ajang ini, menurut dia, adalah penting dalam membumikan Alquran di tengah masyarakat. “Acara seperti ini sangat berperan dalam memfasilitasi bakat dan minat generasi muda untuk belajar dan mencintai Alquran,” katanya.