Kamis 12 Sep 2024 11:50 WIB

Gelar Pemuda Bicara, Kemenpora Ajak Pemuda Jauhi Narkoba

Kegiatan tersebut merupakan upaya mencegah dan meminimalisir peredaran narkotika.

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Prof Asrorun Niam Sholeh
Foto: dokpri
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Prof Asrorun Niam Sholeh

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar kegiatan Talk Show Pemuda Bicara dengan mengusung tema Menuju Sumedang Sehat dan Bebas Narkotika yang digelar di GOR Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (11/9/2024).

Kegiatan yang diselenggarakan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda melalui Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai Organisasi Kepemudaan, Kepelajaran dan Kemahasiswaan serta pemuda yang tergabung di dalam kepramukaan.

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Prof Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya mencegah dan meminimalisir peredaran dan penyalahgunaan narkotika, dan pola hidup bersih dan sehat di kalangan pemuda.

“Kami mengajak para tokoh pemuda dan pelajar untuk menjauhi Narkotika. Sebab angka penyalahgunaan Narkotika di kalangan pemuda di Indonesia semakin bertambah,” ujarnya.

Tujuan digelarnya acara Talkshow Pemuda Bicara ini mengusung Tema Talk Show Pemuda Bicara Menuju Sumedang Sehat dan Bebas Narkotika yakni diharapkan lahir pemuda mandiri yang memiliki sensitivitas untuk jiwa kewirausahaan, jiwa kepeloporan dan yang paling penting adalah jiwa kesukarelawanan.

“Kegiatan ini digelar di beberapa daerah di seluruh Indonesia, tujuaannya tentang bagaimana meneguhkan kohesi sosial serta menginventarisir komunitasnya agar adaptif terhadap perubahan lingkungan,” ucapnya.

Ni’am menambahkan, edukasi dan sosialisasi melalui pencegahan dini bahaya narkoba harus gencar digalakan kepada tokoh pemuda. Selain itu, mengaktifkan komunitas dan kegiatan positif anak-anak muda menjadi bagian solusi.

“Kalau anak-anak mudanya aktif di suatu komunitas, maka harapan untuk maju berubah menjadi lebih baik, itu semakin terbuka. Sebaliknya sehebat apapun orang tua melakukan dorongan tetapi anak mudanya tidak kreatif, anak mudanya tidak bergerak, anak mudanya tidak memiliki inovasi, maka akan terus terbelakang,” katanya.

Selain penyalahgunaan narkotika, kata ia, Kemenpora juga menyoroti kasus game online terlarang, pornografi dan perilaku bullying. Dampak dari perkembangan digital ini harus dimitigasi, harus dicegah dan jangan sampai kemudian mengganggu perkembangan anak-anak yang bisa merusak dan membuat degradasi pada anak-anak.

“Perlu dilakukan penanganan yang serius dan stimulan untuk mencegah peredaran Narkotika dan perilaku menyimpang lainnya harus dicegah secara masiv dan terstruktur,” katanya.

Menurutnya, kegiatan tersebut bersifat stimulasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mendorong inisiasi-inisiasi dari komunitas anak muda.

“Makanya pesertanya pun juga anak-anak muda yang aktif di organisasi seperti Ansor, Pemuda Persis, Pemuda Karang Taruna, Pemuda Muhamadiyah, dan anak-anak yang nanti diharapkan akan membangun ketahanan dan juga kepedulian di komunitasnya masing-masing," ujarnya.

Amar Ahmad selaku Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen mendorong partisipasi para pemuda khususnya yang tergabung dalam organisasi kepemudaan atau kepramukaan untuk ikut andil dalam menyuarakan perlawanan terhadap narkoba.

“Narkoba musuh kita bersama, dan harus dilawan secara bersama-sama," kata Amar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement