REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Instalasi Chattra yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024 harus mengalami penundaan, menyusul temuan hasil kajian teknis dan Detailed Engineering Design (DED),yang disusun oleh tim ahli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyimpulkan bahwa perlu dilakukan studi yang lebih mendalam tentang otentisitas chattra. Kementerian Agama (Kemenag) RI akan melakukan tujuh upaya strategis dalam menyikapi penundaan instalasi chattra atau payung di stupa induk Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah itu.
"Berdasarkan hasil kajian teknis yang komprehensif, meliputi pengamatan langsung, pengukuran, pengujian, serta penghitungan dan analisis kekuatan, (ditemukan) bahwa kondisi material chattra ada yang tidak utuh atau terbagi banyak bagian batu dan batu bahan material tidak memiliki kait antarbatu. Maka, memerlukan tahapan yang harus dikoordinasikan sesuai ketentuan yang berlaku," kata Juru Bicara Kemenag RI Sunanto melalui keterangan di Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Oleh karena itu, Cak Nanto, sapaan akrabnya, mengungkapkan Kemenag memiliki tujuh langkah strategis dalam menyikapi hal ini.
Pertama, ungkap dia proses adaptasi untuk pemasangan chattra di Candi Borobudur dimulai dengan penyusunan dokumen rencana kegiatan adaptasi yang komprehensif. Kedua, yaitu menyempurnakan dokumen studi kelayakan yang telah ada yang mencakup kajian spiritual, kajian teknis, dan DED.