REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Liem Swie King, legenda bulutangkis Indonesia yang dikenal dunia dengan julukan King of Smash atau Raja Smash punya pendapat menarik mengenai keatletan. Juara All England 1978, 1979, dan 1981 ini diminta memilih satu dari dua kondisi yang kerap dihadapai atlet-atlet saat ini.
Kondisi pertama, atlet berbakat tapi mental lemah. Kedua, atlet tak berbakat tapi punya mental baja atau berkamauan keras.
"Berdasarkan pengalaman saya dan saya lihat selama ini, tetap, bakat adalah elemen paling penting," kata King di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (11/9/2024).
King menilai, bakat adalah kemampuan natural seorang manusia yang akan melekat seumur hidup. Dengan bermodalkan bakat, maka hal-hal seperti kekuatan mental bisa menjadi unsur pendukung.
"Mental bisa terus diperkuat dengan berbagai cara. Tapi jika memang sudah tidak punya bakat, maka akan sulit untuk berkembang," kata alumni PB Djarum angkatan pertama ini.
Saat ini, King yang sudah berusia 68 tahun telah lama rehat sebagai profesional. Ia memutuskan pensiun pada 1988 silam.