Kamis 12 Sep 2024 12:17 WIB

Ini Jawaban Raja Smash Asal Indonesia Saat Ditanya Soal Bakat Vs Mental

King termasuk ke dalam generasi pertama jagoan-jagoan bulu tangkis Indonesia.

Liem Swie King, legenda bulutangkis Indonesia yang dikenal dunia dengan julukan King of Smash atau Raja Smash.
Foto: Dok. Rep
Liem Swie King, legenda bulutangkis Indonesia yang dikenal dunia dengan julukan King of Smash atau Raja Smash.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Liem Swie King, legenda bulutangkis Indonesia yang dikenal dunia dengan julukan King of Smash atau Raja Smash punya pendapat menarik mengenai keatletan. Juara All England 1978, 1979, dan 1981 ini diminta memilih satu dari dua kondisi yang kerap dihadapai atlet-atlet saat ini.

Kondisi pertama, atlet berbakat tapi mental lemah. Kedua, atlet tak berbakat tapi punya mental baja atau berkamauan keras.

Baca Juga

"Berdasarkan pengalaman saya dan saya lihat selama ini, tetap, bakat adalah elemen paling penting," kata King di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (11/9/2024).

King menilai, bakat adalah kemampuan natural seorang manusia yang akan melekat seumur hidup. Dengan bermodalkan bakat, maka hal-hal seperti kekuatan mental bisa menjadi unsur pendukung.

"Mental bisa terus diperkuat dengan berbagai cara. Tapi jika memang sudah tidak punya bakat, maka akan sulit untuk berkembang," kata alumni PB Djarum angkatan pertama ini.

Saat ini, King yang sudah berusia 68 tahun telah lama rehat sebagai profesional. Ia memutuskan pensiun pada 1988 silam. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement