Kamis 12 Sep 2024 15:31 WIB

Perjalanan Cinta Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah

Nabi Muhammad menikah dengan Siti Khadijah saat berusia 25 tahun.

Rep: Hazanul Rizqa/ Red: Ani Nursalikah
Perjalanan Cinta Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah
Foto: Republika.co.id
Perjalanan Cinta Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah perjalanan cinta dan rumah tangga Nabi Muhammad SAW bisa menjadi teladan bagi umat Muslim. Sebelum Rasulullah diangkat menjadi Nabi, ia adalah seorang suami.

Nabi Muhammad menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid al-Asadiah saat berusia 25 tahun. Sedangkan Siti Khadijah kala itu berumur 40 tahun. Beberapa sumber menyebut, Khadijah berusia 28 tahun saat menikah dengan Nabi SAW.

Baca Juga

Sebelum turunnya risalah Islam, Siti Khadijah dijuluki ath-Thahirah (suci). Sebab, perempuan mulia itu tak pernah sekalipun ikut dalam arus gelombang zaman Jahiliyah.

Beberapa riwayat menyebut Khadijah berstatus janda sebelum menikah dengan Muhammad SAW. Namun, sebagian riwayat menyangkalnya sehingga berarti Khadijah belum pernah menikah sebelum akhirnya membina rumah tangga dengan Muhammad SAW.

Mulanya perkenalan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah melalui dunia perniagaan. Khadijah memang dikenal sebagai saudagar yang sukses dan kaya raya. Perempuan itu biasa membiayai suatu kafilah dagang dari Makkah ke Syam (Suriah) dan membagi hasil atau keuntungan dengan mitranya.

Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW menjalin kerja sama dalam usaha dagang Khadijah. Sosok berjulukan al-Amin (yang dapat dipercaya) itu membawa dagangan Khadijah ke Jursyi, suatu daerah dekat Khamisy Masyit. Begitu pula dengan wilayah-wilayah lain di luar Makkah.

Dalam menjalankan bisnis ini, Nabi Muhammad SAW ditemani oleh Maisarah, seorang budak milik Khadijah. Maisarah selalu takjub. Sebab, perniagaan yang dijalankan Nabi Muhammad SAW selalu mendapatkan untung.

Setelah kembali dari perjalanan dagang tersebut, Maisarah pun menuturkan kesaksiannya mengenai Nabi Muhammad SAW kepada majikannya itu. Khadijah sangat terkesan.

Halaman selanjutnya ➡️

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement