Kamis 12 Sep 2024 13:53 WIB

Tim PKM Dosen FMIPA UPR Berdayakan Kelompok Tani Desa Talian Kereng

PKM dilatarbelakangi banyak anggota kelompok tani yang menghadapi kekurangan pupuk.

Red: Fernan Rahadi
Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya (FMIPA UPR) berdayakan Kelompok Tani Maju Bersama Desa Talian Kereng, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Mereka melakukan transfer teknologi dan membantu peralatan untuk membuat pupuk organik berbahan baku limbah rumah tangga dan sisa panen.
Foto: dokpri
Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya (FMIPA UPR) berdayakan Kelompok Tani Maju Bersama Desa Talian Kereng, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Mereka melakukan transfer teknologi dan membantu peralatan untuk membuat pupuk organik berbahan baku limbah rumah tangga dan sisa panen.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya (FMIPA UPR) berdayakan Kelompok Tani Maju Bersama Desa Talian Kereng, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Mereka melakukan transfer teknologi dan membantu peralatan untuk membuat pupuk organik berbahan baku limbah rumah tangga dan sisa panen.

Tim PKM yang berasal dari lintas jurusan adalah Reny Rosalina, SSi, MSi, PhD (Program Studi (Prodi) Kimia, FMIPA) sebagai ketua. Kemudian Dwi Hermayantiningsih, SSi, MSc (Prodi Kimia, FMIPA) dan apt Muhammad Priyadi, SFarm, MFarm (Prodi Farmasi, FMIPA).

Reny Rosalina menjelaskan PKM ini dilatarbelakangi banyak anggota kelompok tani yang menghadapi kekurangan pupuk. Selain itu, juga semakin mahalnya harga pupuk kimia untuk memenuhi kebutuhan pertanian padi ladang mereka. Akibat minimnya pupuk dan mahalnya pupuk kimia, membuat hasil panen anggota Kelompok Tani Maju Bersama kurang optimal, baik di ladang maupun pertanian sistem hidroponik.

"Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membekali para petani dengan pengetahuan praktis mengenai pembuatan pupuk organik yang ramah lingkungan. Kita juga menyerahkan alat pencacah jerami dan roller komposter untuk memudahkan petani membuat pupuk sendiri," kata Reny Rosalina.