Kamis 12 Sep 2024 14:49 WIB

Ridwan Kamil: Eks Wagub Riza Patria Kandidat Kuat Ketua Timses

Riza Patria dinilai memahami peta perpolitikan di Jakarta.

Cagub DKI Jakarta M Ridwan Kamil di kediaman Wapres RI periode 2004-2009 dan 2014-2019, MJusuf Kalla, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).
Foto: Antara/Bagus Ahmad Rizaldi
Cagub DKI Jakarta M Ridwan Kamil di kediaman Wapres RI periode 2004-2009 dan 2014-2019, MJusuf Kalla, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (Bacagub) pada Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil (RK) menyebutkan mantan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria adalah calon kuat ketua tim sukses (timses) di pesta demokrasi itu.

"Dinamika di tim kami, tak sederhana. Butuh kesepahaman-kesepahaman. Kelihatannya mengerucut ke Pak Ahmad Riza Patria," kata RK menjawab pers, usai bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di kediaman Sutiyoso, Bekasi, Jawa Barat, Kamis.

Baca Juga

Dia menjelaskan, pertimbangannya karena Riza Patria memahami peta perpolitikan di Jakarta. "Pertimbangannya beliau mantan wakil gubernur. Paham peta Jakarta baik geografis, demografis dan peta politik di Jakarta. Tetapi, tunggu pengumuman resminya ya," kata RK.

Sementara terkait batalnya Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni sebagai ketua timsesnya lantaran Sahroni ada penugasan di tingkat pusat.

"Pak Sahroni ternyata dapat penugasan spesifik di level pusat dan tak bisa maksimal kalau di lapangan," kata dia.

Pasangan calon (paslon) RK-Suswono maju Pilkada DKI Jakarta dengan dukungan koalisi gemuk dari sejumlah partai politik, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, PSI, PKB, NasDem, PPP, dan Perindo.

Pasangan itu juga menerima dukungan parpol nonparlemen, yakni Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang, PRIMA dan Partai Kebangkitan Nusantara.

Dua paslon lainnya adalah Pramono Anung - Rano Karno yang didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Hanura dan dari independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement