Kamis 12 Sep 2024 16:51 WIB

RK Bantah Isu Dirinya Ditolak Warga Jakarta, Jelaskan Insiden di Bamus Betawi

Menurut Emil, kejadian di Bamus Betawi beberapa waktu lalu bukan penolakan warga.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil membuat makanan khas betawi kerak telor disela bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Museum Betawi, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Ridwan Kamil bersilaturahim dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk meminta nasihat serta menyerap aspirasi sebagai bekal maju dalam Pilgub Jakarta 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil membuat makanan khas betawi kerak telor disela bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Museum Betawi, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Ridwan Kamil bersilaturahim dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk meminta nasihat serta menyerap aspirasi sebagai bekal maju dalam Pilgub Jakarta 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Ridwan Kamil membantah dirinya mendapatkan penolakan dari warga dalam sejumlah kunjungannya bersama cawagub Suswono ke beberapa kelompok masyarakat menjelang Pilkada Jakarta 2024. Mantan gubernur Jawa Barat (Jabar) itu mengatakan, yang terjadi di lapangan dalam kunjungan ke beberapa tempat, hanya masalah kekurangan dalam koordinasi dan komunikasi dengan pemimpin perangkat wilayah.

Bang Emil, begitu Ridwan Kamil ingin akrab disapa selama Pilkada Jakarta, mengatakan, reaksi masyarakat di lapangan, tak bisa disimpulkan hanya berdasarkan satu peristiwa. Karena terjadinya peristiwa tersebut, tentunya ada pangkal soalnya, dan berakhir pada muara kejadian.

Baca Juga

“Untuk yang saya ke Bamus Betawi itu kan terjadinya dinamika di lapangan, yang ujung-ujungnya kita salaman, selfie (foto bareng) sama saya, dan mendukung juga,” kata Bang Emil usai sowan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyosi di Bekasi, Jawa Barat (Jabar), Kamis (12/9/2024).

Menurut Emil, kejadian di Bamus Betawi beberapa waktu lalu itu, bukan penolakan warga. “Itu kan hanya gara-gara belum koordinasi di level Pak RT. Jadi memang ada hal-hal teknis yang kecil, yang kadang-kadang, mohon juga untuk diberitakan secara profesional. Jadi itu bukan penolakan. Jadi ada acara, koordinasinya belum seratus persen. Karena kurangnya koordinasi, jadinya begitu. Dan itu bukan ke saya saja (yang mengalami),” kata Emil.