Kamis 12 Sep 2024 17:30 WIB

UEA Siap Investasi Peremajaan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang

Infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang perlu pembaharuan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah kapal kayu pengangkut barang antarpulau bersandar di sekitar menara Mercusuar Willem III di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Sejumlah kapal kayu pengangkut barang antarpulau bersandar di sekitar menara Mercusuar Willem III di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri di kantornya di Kota Semarang, Kamis (12/9/2024). Mereka membahas sejumlah topik, satu di antaranya adalah tentang kerja sama pengembangan infrastruktur Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Mr. Abdulla Salem yang datang ke sini dalam rangka kunjungan kerja dan menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," kata Nana.

Nana mengungkapkan, selain peluang kerja sama di bidang pendidikan, ketahanan pangan, dan energi terbarukan, keduanya juga membahas tentang peningkatan serta perluasan infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. "Ada rencana ke depan untuk memberikan bantuan dan investasi terkait pelabuhan," ucap Nana.

Dia mengatakan, infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang tegolong sudah lama dan perlu pembaruan. Hal itu guna menunjang aktivitas ekspor-impor produk dari Jateng serta menjadi penyokong bagi kawasan industri yang ada.

"Tadi juga dibahas peluang investasi beberapa bidang lain seperti infrastruktur, pendidikan digital, juga masalah energi baru terbarukan. Kami berterima kasih dan menyambut baik. Kita akan terus tingkatkan komunikasi dengan Kedutaan Uni Emirat Arab di Indonesia," kata Nana.

Sementara itu Dubes Abdulla Salem Al Dhaheri mengaku senang bisa melangsungkan pertemuan dengan Nana Sudjana. Al Dhaheri mengonfirmasi salah satu tujuan kunjungannya adalah untuk membahas kerja sama pengembangan infrastruktur Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Dia mengaku sudah melihat langsung kondisi pelabuhan tersebut.

"Rencananya untuk perluasan dan modernisasi pelabuhan. UEA melihat peluang ini sejak lama. Setelah ini akan kami evaluasi dan memberikan rekomendasi agar benar-benar bergerak maju bersama Pemprov Jateng," kata Al Dhaheri.

Ia menilai, masih banyak peluang kerja sama yang bisa dilakukan dengan Pemprov Jateng. Mereka mencakup kolaborasi bidang pendidikan digital, ekonomi digital, program ketahanan pangan, pendidikan pejabat pemerintahan, dan infrastruktur.

"Kami menunggu proposal dari Pemprov Jateng untuk beberapa bidang itu," ucapnya.

Kerja sama antara UEA dengan Indonesia, khususnya Jateng, sudah berlangsung lama, terutama dalam bidang ekonomi. Setidaknya terdapat lima produk Jateng yang sudah diekspor ke UEA pada periode Januari-Juni 2023-2024. Mereka antara lain alas kaki, pakaian jadi bukan rajutan, barang-barang rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta barang-barang dari kulit.

Selain itu, terdapat sejumlah produk lain yang potensial untuk diekspor ke UEA seperti daging dan ikan olahan, kopi, teh, dan rempah-rempah. Di bidang infrastruktur, UEA sudah memberikan bantuan pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dan Rumah Sakit Jantung di Solo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement