Kamis 12 Sep 2024 21:07 WIB

Penjaga Sunnah Nabi Muhammad SAW: Ahlusunnah Wal Jamaah

Ahlusunnah wal jamaah merupakan penjaga sunnah Nabi Muhammad SAW.

Red: Muhammad Hafil
Masjid Ahlu Sunnah Wal Jamaah (ilustrasi)
Foto: dok wiki
Masjid Ahlu Sunnah Wal Jamaah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sering kali kita mendengar istilah Ahlusunnah wal jamaah atau yang sering disingkat Aswaja. Ungkapan ini berarti kita harus meneladani dan menjaga perilaku sesuai dengan akhlak Rasulullah. Lantas, siapa sesungguhnya yang dimaksud dengan Aswaja?

Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Ibn Umar ra berikut ini barangkali bisa menjelaskan siapa yang dimaksud dengan sebutan Aswaja. Beliau bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan barang siapa yang menjadi Ahlus sunnah wal jamaah maka Allah SWT akan menuliskan baginya dari setiap langkah yang ia ayunkan, sepuluh kebaikan. Dan, Allah pun akan mengangkatnya sepuluh derajat.”

Baca Juga

Lalu, Nabi SAW ditanya, “Ya, Rasulullah, kapan seseorang dapat diketahui sebagai Ahlus sunnah wal jamaah? Maka, Nabi SAW menjawab, “Jika pada dirinya terdapat sepuluh tanda maka orang itu termasuk Ahlus sunnah wal jamaah.” Apa sajakah tanda-tanda itu?

Pertama, melaksanakan sholat lima waktu dengan berjamaah. Kedua, tidak menceritakan sahabat dengan kejelekan dan kekurangan. Ketiga, tidak melakukan pemberontakan kepada pemerintah yang sah. Keempat, tidak terdapat keragu-raguan dalam keimanannya. Kelima, beriman kepada qadar, baik atau buruknya dari Allah SWT. Keenam, tidak melakukan mujadalah (perdebatan) mengenai agama Allah (al-Islam). Ketujuh, tidak mengufurkan seorang pun dari ahlul kiblat (Muslim). Kedelapan, tidak meninggalkan shalat mayat dari ahlul kiblat (Muslim).