REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Markas pasukan penjajahan Israel (IDF) diklaim menyembunyikan kematian puluhan tentaranya akibat serangan drone dan roket dari Lebanon pada akhir Agustus lalu. Fatalnya dampak dari serangan itu terungkap belakangan berbarengan dengan mundurnya komandan IDF yang terkait dengan unit yang diserang tersebut.
Sumber keamanan Eropa diklaim membocorkan kepada media Lebanon Almayadeen bahwa serangan Hizbullah baru-baru ini terhadap pangkalan Glilot dan fasilitas Ein Shemer, yang terkait dengan Unit 8200 Israel, mencapai keberhasilan besar.
Menurut sumber tersebut, serangan yang diberi nama Operasi Arbaeen ini telah memakan banyak korban jiwa di kalangan unit intelijen Israel dengan korban jiwa mencapai 22 orang dan 74 anggota dilaporkan terluka.
Operasi tersebut diluncurkan sebagai tanggapan atas pembunuhan Komandan Fouad Shokor yang syahid, sebagaimana dikonfirmasi Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah pada 25 Agustus.