REPUBLIKA.CO.ID, Umat islam disyariatkan untuk memberikan shalawat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Shalawat dapat diucapkan sebanyak-banyaknya tanpa terikat waktu dan tempat. Meski demikian, Jumat menjadi momentum utama mengingat kemuliaan hari ini dalam Islam. Hal tersebut juga yang dikemukakan Rasulullah SAW.
Aus bin Aus meriwayatkan, Rasulullah ﷺ bersabda,
من أفضلِ أيَّامِكُم يومَ الجمعةِ فيهِ خُلِقَ آدمُ وفيهِ قُبِضَ وفيهِ النَّفخةُ وفيهِ الصَّعقةُ فأكْثِروا عليَّ منَ الصَّلاةِ فيهِ فإنَّ صلاتَكُم معروضةٌ عليَّ قالوا يا رسولَ اللَّهِ وَكَيفَ تُعرَضُ صلاتُنا عليكَ وقد أرمتَ - يعنيَ بليتَ - قالَ إنَّ اللَّهَ عزَّ وجلَّ حرَّمَ علَى الأرضِ أن تأكل أجسادَ الأنبياءِ
Di antara hari-hari yang utama bagi kalian adalah hari Jum'at. Pada hari itu, Adam diciptakan dan diwafatkan. Pada hari itu pula akan terjadi tiupan yang pertama dan kedua. Karena itu, perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu. Sesungguhnya shalawat kalian atasku akan diperlihatkan kepadaku. Para sahabat bertanya, "Bagaimana mungkin, wahai Rasulullah, sedangkan engkau telah tiada?" Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas bumi untuk memakan jasad para nabi." (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah Al-Jana'iz 1/524, Abu Dawud, dalam As-Shalah III/370, ia mendiamkannya. Imam Ahmad, dalam Ak-Fathur Rabbaniy VI/9, dinyatakan shahih oleh Al-Hakim dalam Al-Jumu 'ah1/278, dan disepakati Oleh Adz-Dzahabiy)
Adapun ucapan shalawat yang paling pendek adalah Allahumma sholli ala Muhammad. Selanjutnya ada bacaan lainnya di antaranya,
1. Dari Zaid bin Abdullah berkata bahwa sesungguhnya mereka dianjurkan mengucapkan,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad an nabiyyil ummiyyi. (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad Nabi yang Ummi)” (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 60. Syaikh Al Albani mengomentari bahwa hadits ini shohih)