REPUBLIKA.CO.ID, KUCHING -- Wanty Eka Jayanti, dosen dari Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak, berhasil menunjukkan kepiawaiannya di panggung internasional dengan berperan sebagai moderator dalam International Student Sharing Session yang diadakan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Malaysia. Acara ini berlangsung pada Jumat, 30 Agustus 2024, mengangkat tema penting dalam dunia pendidikan tinggi, yaitu “Ethics and Student Value”.
Dalam kapasitasnya sebagai moderator, Wanty Eka Jayanti memimpin diskusi yang melibatkan mahasiswa dan akademisi dari berbagai negara Asia Tenggara. Dengan keahlian dalam mengelola forum internasional, Wanty berhasil menjembatani berbagai perbedaan budaya dan perspektif peserta, sambil menjaga fokus diskusi pada tema etika dan nilai-nilai mahasiswa.
"Menjadi moderator dalam forum internasional seperti ini adalah pengalaman yang sangat berharga. Saya senang dapat memfasilitasi diskusi yang mendalam tentang nilai-nilai etika yang sangat penting dalam pendidikan tinggi," ujar Wanty.
Selama sesi tersebut, berbagai topik penting dibahas, termasuk integritas akademik di era digital, tantangan etis dalam penelitian mahasiswa, serta peran nilai-nilai budaya lokal dalam membentuk etika global. Wanty dengan cermat mengarahkan diskusi untuk mengeksplorasi bagaimana institusi pendidikan tinggi dapat menanamkan nilai-nilai etis pada mahasiswa dan mempersiapkan mereka menghadapi dilema moral dalam karir profesional mereka kelak.
Salah satu highlight dari sesi ini adalah diskusi mendalam mengenai dampak teknologi terhadap etika akademik. Wanty memfasilitasi pertukaran ide tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mempromosikan integritas akademik dan mengatasi tantangan seperti plagiarisme digital dan kecurangan dalam ujian online.
Sebagai dosen yang juga aktif dalam penelitian, Wanty membawa perspektif unik ke dalam diskusi. Ia mendorong peserta untuk mempertimbangkan bagaimana nilai-nilai etis dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler, menjadikannya bagian integral dari pengalaman pendidikan mahasiswa.
Partisipasi Wanty Eka Jayanti dalam acara ini tidak hanya meningkatkan visibilitas UBSI Pontianak di kancah global tetapi juga membuka peluang untuk kolaborasi akademik lintas negara. Networking yang terjalin selama acara membuka kemungkinan untuk program pertukaran mahasiswa dan dosen serta kerjasama penelitian di bidang etika pendidikan tinggi.
Kehadiran Wanty sebagai moderator menunjukkan komitmen UBSI Pontianak dalam mengembangkan kompetensi internasional para dosennya. Pengalaman dari forum ini diharapkan dapat memperkaya metode pengajaran dan pendekatan etika di Universitas BSI kampus Pontianak serta menginspirasi mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam forum-forum internasional serupa.
Acara ini diakhiri dengan kesimpulan yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas budaya dalam mengembangkan pendekatan etika yang holistik dan relevan secara global.