Jumat 13 Sep 2024 13:00 WIB

Badai Yagi Renggut Ratusan Nyawa di Vietnam

Sebanyak 100 orang masih dalam pencarian, sementara 800 orang mengalami luka-luka.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Pabrik LG Electronics hancur akibat Topan Yagi, di Kawasan Industri Trang Due, Hai Phong, Vietnam, Senin (9/9/2024).
Foto: Reuters/Minh Nguyen
Pabrik LG Electronics hancur akibat Topan Yagi, di Kawasan Industri Trang Due, Hai Phong, Vietnam, Senin (9/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Badan Penanggulangan Bencana Vietnam mengungkapkan total kematian akibat bencana banjir dna longsor yang disebabkan Badai Yagi mencapai 226 orang. Saat ini, banjir di Kota Hanoi dilaporkan mulai surut.

Negara Asia Tenggara itu sedang terguncang akibat dampak Topan Yagi, badai terkuat yang melanda Asia tahun ini, yang melanda pantai timur laut Vietnam pada Sabtu (7/9/2024).

Baca Juga

Badan penanggulangan Vietnam menambahkan lebih dari 100 orang masih hilang, sementara sekitar 800 orang terluka. Beberapa distrik di Hanoi masih terendam banjir pada Kamis (12/9/2024).

Namun, badan cuaca nasional Vietnam mengatakan tekanan banjir mulai mereda. Sementara banjir bandang dan longsor masih melanda wilayah-wilayah Vietnam utara.

Sebelumnya, Hanoi mengevakuasi ribuan orang yang tinggal di dekat Sungai Merah yang meluap. Ketinggian permukaan air sungai itu mencapai tingkat tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

"Banyak kesedihan di kota ini dan banyak kekhawatiran menjelang malam, banyak orang yang hampir tidak memiliki apa pun kini kehilangan segalanya,: kata CEO lembaga amal Blue Dragon Children's Foundation Skye Maconachie, Kamis (12/9/2024).

Badan prakiraan cuaca pemerintah mengatakan air sungai telah mencapai puncaknya di Hanoi dan mulai surut. Media pemerintah melaporkan longsor dan banjir masih melanda sebelah utara ibu kota.

“Saya tidak pernah menyangka rumah saya akan terendam air sedalam ini, pakaian dan perabotan saya semuanya terendam air. Banyak barang yang mengambang di sekitar rumah, tapi untungnya saya sudah menutup pintu sehingga tidak ada yang hanyut," kata Hoang Van Ty di luar rumahnya di Provinsi Thai Nguyen.

Provinsi Thai Nguyen merupakan rumah bagi Samsung Electronics yang membuka pabrik manufaktur smartphone terbesar di Vietnam. Banjir di sebagian provinsi itu juga mulai surut. Upaya pembersihan sedang berlangsung sementara penduduk memperbaiki TV dan sepeda motor mereka yang terendam.

“Saya hanya memiliki satu sepeda motor untuk pergi bekerja, tetapi terendam banjir sehingga saya harus membawanya ke sini untuk diperbaiki, Saya baru bisa pergi bekerja setelah motor saya diperbaiki,” kata seorang warga Thai Nguyen berusia 36 tahun.

Mekanik Nguyen Van Truong mengatakan dua hari terakhir bengkelnya telah memperbaiki 60 sepeda motor, dan masih ada 20 sepeda motor lagi yang sedang menunggu.

“Kami sedikit kewalahan, sangat kewalahan sebenarnya, saya lelah dengan kerja keras ini, tetapi orang-orang membutuhkan sarana transportasi agar semuanya bisa kembali normal," kata Truong. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement