Jumat 13 Sep 2024 14:40 WIB

Pupuk Indonesia Dukung Produktivitas Urban Farming di Jakarta

Tri menilai urban farming memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan.

Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyalurkan bantuan pupuk dan benih tanaman pangan kepada kelompok Tani Muda Berdaya Jakarta Selatan di Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2024).
Foto: Pupuk Indonesia
Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyalurkan bantuan pupuk dan benih tanaman pangan kepada kelompok Tani Muda Berdaya Jakarta Selatan di Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen meningkatkan produktivitas pertanian. Upaya ini tak hanya ditujukan pada wilayah perdesaan, melainkan juga menyasar pada aktivitas pertanian di perkotaan atau urban farming.

Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh mengatakan perusahaan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta bekerja sama dalam meningkatkan produktivitas urban farming di Jakarta. Hal ini ditandai dalam program penyaluran pupuk dan benih tanaman pangan kepada kelompok Tani Muda Berdaya Jakarta Selatan di Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2024).

Baca Juga

"Hari ini kami memberikan bantuan CSR sebanyak enam ton urea dan enam ton NPK untuk 31 kelompok tani di Jakarta," ujar Tri.

Tri menilai urban farming memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia juga memberikan bantuan mobil uji tanah untuk meningkatkan produktivitas urban farming di Jakarta.

"Alhamdulillah, tanah di sini cukup bagus, pH-nya normal antara enam hingga tujuh. Yang menjadi persoalan di sini adalah defisit nitrogen, N-nya kurang sehingga kami bisa memberikan pupuk urea, tapi unsur phospat dan kaliumnya di sini cukup bagus. Kami edukasi juga jangan sembarangan memupuk dan kami siapkan mobil uji tanah," ucap Tri.

Tri tak menutup kemungkinan Pupuk Indonesia memperluas dukungan urban farming di banyak perkotaan Indonesia dengan menggandeng seluruh kantor Kejaksaan Tinggi lain. Tri menilai dukungan Kejaksaan Tinggi sangat penting dalam menjaga transparansi dan juga pendampingan dari sisi hukum terhadap program tersebut.

"Kita tidak akan berhenti di sini. Pemerintah daerah lain yang punya lahan kosong juga kita bisa manfaatkan untuk urban farming," lanjut Tri.

Tri menyampaikan penyaluran pupuk dan benih merupakan momentum tepat saat musim tanam kali ini. Tri menilai mulai turunnya hujan juga menjadi pertanda baik dalam memulai proses tanam.

Tri menyampaikan Pupuk Indonesia juga telah menyalurkan 4,7 juta ton pupuk bersubsi secara nasional untuk mendukung proses musim tanam. Tri mengatakan hal ini bentuk komitmen Pupuk Indonesia dalam menjalankan penugasan pemerintahan untuk kebutuhan pupuk.

"Kami juga punya program Makmur arahan Pak Menteri BUMN Erick Thohir yang sudah hampir 500 ribu hektare dan ditargetkan mencapai 1 juta hektare pada tahun depan," kata Tri.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengapresiasi langkah Pupuk Indonesia mendukung para petani di Jakarta dengan penyediaan pupuk berkualitas. Pun dengan Kejaksaan Tinggi Jakarta yang berkomitmen menyalurkan 18 ton bibit untuk produktivitas urban farming.

Heru mengatakan acara ini bukan sekadar pemberian CSR, tetapi menunjukkan kerja sama yang baik antara Kejaksaan, pemerintah daerah, dan Pupuk Indonesia. Hal ini akan memberikan motivasi kepada kelompok tani agar memperbanyak urban farming di Jakarta.

"Kelompok tani tidak lagi terbebani mencari pupuk dan bibit. Tujuan akhirnya pendapatan mereka bertambah, ketahanan ekonominya terwujud. Efek domino ekonomi positifnya luar biasa," kata Heru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement