Jumat 13 Sep 2024 18:01 WIB

BI: Digitalisasi Jadi Kunci Pengembangan Ekonomi Syariah

Eksyar memiliki keunggulan yaitu berdaya tahan di tengah krisis.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Tangkapan layar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.
Foto: Dok Tangkap Layar
Tangkapan layar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan, perkembangan ekonomi syariah (eksyar) di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Bahkan, eksyar memiliki keunggulan yaitu berdaya tahan di tengah krisis karena ditopang oleh model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.

Destry membocorkan kunci utama mendorong pertumbuhan eksyar yang inklusif dan berkelanjutan yakni dengan melakukan inovasi berbasis digital. Bank Indonesia bersama mitra strategis bersinergi mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Jawa khususnya melalui tiga inovasi berbasis digita melalui gelaran Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa yang mengusung tema “Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Jawa".

Baca Juga

Pertama, lanjut Destry, dengan melakukan inovasi yang mencakup digitalisasi literasi keuangan inklusif dan syariah dengan mengoptimalkan kolaborasi kanal komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi. Kolaborasi ini dilakukan untuk mendorong literasi eksyar kepada masyarakat luas.

Kedua, digitalisasi ekosistem halal end-to-end melalui pembentukan halal center, pengembangan database UMKM halal se-Jawa, dan fasilitasi onboarding pembiayaan UMKM bekerja sama dengan Baitul Maal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (BM KNEKS). Ketiga, digitalisasi dan optimalisasi Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf (Ziswaf) melalui kerja sama platform Satu Waqaf Indonesia (SWI) khusus Jawa.