Jumat 13 Sep 2024 18:48 WIB

Kebakaran Hutan Kanada tak Separah Prediksi 

Luas kebakaran tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Foto udara menunjukkan kebakaran hutan di dekat Downton Lake, bagian selatan British Columbia, Kanada, pada 26 Juli 2023.
Foto: (ANTARA/Xinhua/HO-BC Wildfire)
Foto udara menunjukkan kebakaran hutan di dekat Downton Lake, bagian selatan British Columbia, Kanada, pada 26 Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, REVELSTOKE -- Dengan berakhirnya musim panas di Kanada, musim kebakaran hutan 2024 menjadi salah satu yang paling menghancurkan yang pernah tercatat. Kehancuran sebagian besar disebabkan kebakaran yang menghanguskan kota wisata Pegunungan Rocky Kanada.

Berdasarkan total area yang hangus musim kebakaran 2024 masuk dalam enam besar kebakaran terbesar dalam setengah abad terakhir. Namun kebakaran hutan 2024 tidak separah kebakaran tahun lalu yang memecahkan rekor dan tidak seburuk yang diperkirakan sebelumnya. 

Total kehancuran kebakaran hutan tahun ini melonjak pada bulan Juli ketika kota wisata Jasper, Provinsi Alberta hangus oleh api. Biro Asuransi Kanada memperkirakan kebakaran itu menelan kerugian asuransi hingga 880 juta dolar Kanada atau 646,73 juta dolar AS.  

Pada Jumat (13/9/2024). Pusat Kebakaran Hutan Antar-lembaga Kanada mengatakan pada tahun 2024 kebakaran hutan menghanguskan sekitar 5,3 juta hektare lahan. Lebih dari 600 kebakaran masih terjadi di seluruh Kanada, sebagian besar di British Columbia. 

Selain 2023, musim kebakaran hutan tahun ini menjadi yang terburuk sejak 1995. Tahun lalu, kebakaran hutan menghanguskan 17 juta hektare lahan dan melepaskan karbon lebih banyak dari sebagian besar negara penghasil emisi terbesar di dunia. 

Musim kebakaran hutan di Kanada biasanya dimulai bulan April ketika salju meleleh sampai September atau Oktober. Puncak kebakaran biasanya terjadi bulan Juli dan Agustus. Ilmuwan iklim mengatakan suhu rata-rata Kanada akan semakin panas saat bumi kian menghangat, mendorong kebakaran hutan lebih lama dan lebih menghancurkan. 

Pada April lalu, Pemerintah Kanada memperingatkan 2024 berpotensi mengalami musim kebakaran "dahsyat" karena kekeringan berkepanjangan di provinsi-provinsi sebelah barat. Saat itu pemerintah juga memprediksi suhu di musim panas lebih tinggi dari biasanya. 

"Kami mempersiapkan diri menghadapi potensi tahun seburuk tahun 2023," kata manajer informasi Kebakaran Hutan Alberta Christie Tucker. 

Pihaknya merekrut seratus petugas pemadam kebakaran dan mengumumkan musim kebakaran lebih awal sebagai tindak pencegahan. Namun, kondisi kering pada bulan Juni dan Juli serta tingginya jumlah kebakaran yang disebabkan oleh petir masih memicu ratusan kebakaran di seluruh provinsi, termasuk yang melanda Jasper. "Ini berdampak signifikan pada semua warga Alberta," kata Tucker.

Ancaman kebakaran hutan mendorong perusahaan minyak terbesar kedua di Kanada, Suncor Energy mengurangi produksi di Firebag, Alberta utara, tetapi dampaknya terhadap pasokan minyak jauh lebih kecil dibandingkan beberapa musim panas sebelumnya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement