Sabtu 14 Sep 2024 06:42 WIB

Ini Dialog Nabi Ibrahim Saat Bertemu Malaikat Pencabut Nyawa

Nabi Ibrahim ridha saat malaikat hendak mancabut nyawanya

Ilustrasi Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim ridha saat malaikat hendak mancabut nyawanya
Foto: MgIt03
Ilustrasi Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim ridha saat malaikat hendak mancabut nyawanya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Para nabi dikisahkan kerap bertemu dengan malaikat, termasuk malaikat kematian. Termasuk Nabi Ibrahim alaihissalam menjelang kematiannya.

Kitab al-Fawaid wa az-Zuhdu wa ar-Raqaiq wal al-Maratsi halaman 29, Ja'far al-Khuldi, menukilkan sebuah riwayat tentang pertemuan Nabi Ibrahim dengan malaikat maut.

Baca Juga

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ، ثنا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عِيسَى، ثنا إِسْحَاقُ، ثنا جُوَبْيِرٌ، عَنِ الضَّحَّاكِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: " لَمَّا أَرَادَ اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ، يَقْبِضُ رَوْحَ خَلِيلِهِ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ هَبَطَ إِلَيْهِ مَلَكُ الْمَوْتِ، فَقَالَ لَهُ إِبْرَاهِيمُ: رَأَيْتَ خَلِيلًا يَقْبِضُ رُوحَ خَلِيلِهِ؟ قَالَ: فَعَرَجَ مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ عَادَ إِلَيْهِ، فَقَالَ لَهُ: يَا إِبْرَاهِيمُ، وَرَأَيْتُ خَلِيلًا يَكْرَهُ لِقَاءَ خَلِيلِهِ؟ قَالَ: فَاقْبِضْ رُوحِي السَّاعَةَ "

Dikisahkan dari Ahmad, dari Hasan bin Ali, dari Ismail bin Isa, dari Ishaq, dari Juwaibir, dari ad-Dhahak, dari Inu Abbas, dia berkata, "Ketika Allah Azza Wa Jalla, hendak mencabut nyawa kekasih-Nya, Ibrahim, alaihissalam. Lalu malaikat maut berangkat menuju Nabi Ibrahim yang lantas bertanya kepada Sang Malaikat. "Apakah engkau melihat seorang kekasih mencabut nyawa kekasihnya? Ibnu Abbas berkata, "Malaikat maut kembali naik menuju Tuhannya SWT, kemudian kembali lagi kepada Nabi Ibrahim dan berkata, "Wahai Ibrahim menurutku bagaimana mungkin seorang kekasih tidak suka bertemu Kekasihnya? Ibrahim lantas menjawab, "Cabutlah nyawaku segera."

Riwayat ini menegaskan kerinduan Nabi Ibrahim AS bertemu dengan Allah SWT. Kematian bukanlah akhir dari segala kehidupan yang dia jalani. Dan satu hal lagi, bahwa ajal ada keniscayaan untuk segenap makhluk-Nya. 

Kematian adalah keniscayaan yang akan dihadapi setiap umat manusia. Menghadapi kematian, bukan perkara ringan. Bahkan saat sakratul maut manusia akan menghadapi masa-masa kritis.

Masa kritis yang dihadapi ketika sakaratul maut tersebut, terungkap dari sejumlah dalil dari Alquran dan hadits berikut ini:

Pertama, seseorang akan dimatikan dan dibangkitkan kembali atas kebiasaannya terakhir kali

عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ

Dari Jabir RA dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Setiap hamba Allah itu akan dibangkitkan dari kuburnya sama seperti keadaan ketika ia meninggal." (HR Muslim, no 2878) 

Kedua, kondisi sakaratul maut adalah masa-masa kritis, bisa saja seseorang berubah menjadi penghuni neraka dari sebelumnya menjadi penghuni surgi, begitu juga sebaliknya.

عن عَبْدِ اللَّهِ قال: حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ مَلَكًا فَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ وَيُقَالُ لَهُ اكْتُبْ عَمَلَهُ وَرِزْقَهُ وَأَجَلَهُ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ ثُمَّ يُنْفَخُ فِيهِ الرُّوحُ فَإِنَّ الرَّجُلَ مِنْكُمْ لَيَعْمَلُ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجَنَّةِ إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ كِتَابُهُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ وَيَعْمَلُ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّارِ إِلَّا ذِرَاعٌ

Dari Abdullah bin Masud RA, Rasulullah SAW, dia adalah orang yang jujur lagi dibenarkan, bersabda. "Sesungguhnya setiap orang dari kalian dikumpulkan dalam penciptaannya ketika berada di dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi 'alaqah (zigot) selama itu pula kemudian menjadi mudlghah (segumpal daging), selama itu pula kemudian Allah mengirim malaikat yang diperintahkan empat ketetapan dan dikatakan kepadanya, tulislah amalnya, rezekinya, ajalnya dan sengsara dan bahagianya lalu ditiupkan ruh kepadanya. Dan sungguh seseorang dari kalian akan ada yang beramal hingga dirinya berada dekat dengan surga kecuali sejengkal saja lalu dia didahului oleh catatan (ketetapan taqdir) hingga dia beramal dengan amalan penghuni neraka dan ada juga seseorang yang beramal hingga dirinya berada dekat dengan neraka kecuali sejengkal saja lalu dia didahului oleh catatan (ketetapan taqdir) hingga dia beramal dengan amalan penghuni surga."(HR Bukhari, no 2969)

Ketiga...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement