Sabtu 14 Sep 2024 07:04 WIB

Pengakuan Dede di Sidang PK Kasus Vina: Diarahkan Aep dan Rudiana Beri Kesaksian Palsu

Dede tidak tahu kejadiannya dan tidak mengenal siapapun.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Mas Alamil Huda
Suasana jalannya sidang Peninjauan Kembali (PK) kasus pembunuhan Vina Cirebon di Pengadilan Negeri Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (9/9/2024). Saksi kunci Dede mengaku beri kesaksian palsu pada 2016.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Suasana jalannya sidang Peninjauan Kembali (PK) kasus pembunuhan Vina Cirebon di Pengadilan Negeri Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (9/9/2024). Saksi kunci Dede mengaku beri kesaksian palsu pada 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Dede Riswanto, salah satu saksi kunci dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky, dihadirkan dalam sidang lanjutan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan oleh enam terpidana kasus tersebut, Jumat (13/9/2024). Sidang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon.

Di ruangan sidang, Dede membacakan surat pernyataannya. Surat itupun dijadikan sebagai novum atau bukti baru. Dalam pernyataannya, Dede mengaku dipaksa dan diarahkan oleh Aep dan Rudiana untuk menjadi saksi dalam kasus kematian Eky dan Vina. Padahal, ia tidak tahu sama sekali kejadian tersebut.

Baca Juga

‘’Saya tanya ke Aep, ada keperluan apa ke sini (Polres Cirebon Kota)? Aep memberi tahu bahwa kami akan jadi saksi untuk peristiwa kematian anak Rudiana. Namun saya tidak tahu apa-apa. Kemudian ada seorang laki-laki yang menghampiri saya dan Aep. Aep mengatakan bahwa itu Rudiana. Saya tanya ke Rudiana, ini ada apa? Dijawab oleh Rudiana, untuk memberi kesaksian kematian anak saya (Rudiana),’’ ucap Dede.

Dede pun mengatakan bahwa ia tidak tahu kejadiannya dan tidak mengenal siapapun. ‘’Tapi Rudiana mengatakan akan mengarahkan bagaimana kejadiannya dan memberi tahu nama-nama siapa saja yang diketahui oleh saya dan Aep,’’ ucap Dede.

Dede mengaku bingung dan keberatan jadi saksi. Namun, Aep dan Rudiana memintanya untuk tidak khawatir dan mengikuti arahan Aep dan Rudiana. Dia pun saat itu langsung dilakukan BAP (berita acara pemeriksaan).

‘’Sebelum saya di BAP, saya masuk ke dalam ruangan dan diarahkan oleh Aep dan Rudiana untuk mengatakan bahwa saya sedang nongkrong di warung dan melihat segerombolan anak-anak yang melempari batu, membawa bambu dan kejar-kejaran menggunakan kendaraan bermotor di Jalan Perjuangan, depan SMPN 11 Cirebon,’’ tutur Dede.

photo
Komik Si Calus : Kambing Hitam - (Daan Yahya/Republika)

Merekayasa BAP.. baca di halaman selanjutnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement