Sabtu 14 Sep 2024 16:48 WIB

Mukjizat Alquran tak Hanya Jangkau Kalangan Manusia, Tetapi Juga Jin, Ini Penjelasannya

Jin mempunyai kemampuan untuk mencuri kabar dari langit

Alquran (ilustrasi). Jin mempunyai kemampuan untuk mencuri kabar dari langit
Foto: ANTARA
Alquran (ilustrasi). Jin mempunyai kemampuan untuk mencuri kabar dari langit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Banyak ayat Alquran yang menjelaskan bahwa semua makhluk mendengarkan lantunan kitab suci umat Islam tersebut. Tak terkecuali dari kalangan jin.

قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا

Baca Juga

"Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Alquran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan." (QS Al-Jin ayat 1).

DR Dirgham Karim al-Masawi dalam Buhuts Quraniyyah fi Dhau’ Alquran wa al-Itrah, diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata, pada masa jahiliyah banyak dukun yang setiap satu dari mereka ditemani dengan satu jin.

Jin itu menempatkan tempat duduk di langit untuk mendengarkan dari malaikat tentang catatan di bumi, lalu dia turun dan mengabarkan dukun yang lantas menyebarkannya ke manusia.

Ketika Allah mengutus Isa 'alaihissalam, mereka dihalangi dari tiga langit, dan ketika diutus Muhammad SAW mereka dihalangi dari seluruh langit, dan langit dijaga dengan panah-panah api, ini adalah salah satu bentuk irhas (bukti kenabian sebelum masa diutus) dan mereka tidak pernah melihat hal itu sebelum zaman beliau SAW dan tidak mendengarnya dari satu jin pun, sebagaimana firman Allah SWT:

وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا

"Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api."(QS Al-Jin 9).

Terkait dengan pendengaran jin tersebut ada dua dampak. Pertama, positif yaitu pengakuan mereka bahwa apa yang telah mereka dengar adalah kalam gaib yang mengantarkan mereka kepada pengetahuan doktrinal dan praktis tentang realitas eksistensi untuk mencapai kebahagiaan abadi, sehingga kita dapati ayat-ayat tersebut telah merasuk dari telinga mereka ke dalam hati mereka, sehingga mereka beriman kepadanya dan mengimani risalah Rasulullah SAW.

photo
Infografis Apakah Amal Perbuatan Jin Dihitung Saat Kiamat? - (Republika.co.id)
 
 

Perkataan mereka bahwa kami tidak akan menyekutukan Tuhan kami dengan siapa pun menegaskan makna keyakinan mereka terhadapnya, karena mereka mendengar Alquran tentang masalah mereka, karena ini termasuk mukjizat Alquran yang bersifat gaib, maka Allah memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang keimanan jin terhadap kitab Nbi Musa, padahal beliau 'alaihissalaam belum mengetahuinya.

Kedua, negatif. Mereka tidak menggunakan pendengarannya sebagaimana yang dikehendaki Allah, akan tetapi mereka menguping berita-berita dari langit, dan mereka telah dirajam pada masa jahiliyah, akan tetapi rajam tersebut diperketat pada masa diutusnya Nabi SAW, maka dengan mengikuti ayat-ayat yang mulia ini, kita dapati bahwa jin diberi tugas kewajiban, dan orang yang dibebani itu diberi alat ukur untuk mengetahui apa yang menjadi haknya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement