Sabtu 14 Sep 2024 18:46 WIB

BI: Kontribusi Pembiayaan Syariah Perbankan Masih Rendah  

Potensi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia sangatlah besar.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Tangkapan layar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.
Foto: Dok Tangkap Layar
Tangkapan layar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank Indonesia (BI) menyoroti masih rendahnya kontribusi pembiayaan syariah di sektor perbankan yang hanya menyumbang 8 persen. Padahal, hingga Juli 2024 pembiayaan syariah tumbuh 11,9 persen year on year (yoy) mencapai Rp 598 triliun.

"Walaupun pembiayaan syariah sudah tumbuh 12 persen, share terhadap perbankan secara total masih relatif kecil, baru 8 persen," kata Destry saat memberi sambutan pada FESyar Jawa 2024, Jumat (13/9/2024).

Baca Juga

Destry menuturkan penyebab rendahnya kontribusi pembiayaan syariah ke perbankan lantaran terbatasnya instrumen keuangan berbasis syariah di Indonesia. Padahal, potensi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia sangatlah besar karena jumlah penduduk muslim yang terus bertambah.

Kini, tercatat 235 juta penduduk muslim di Indonesia. Tak hanya itu, 70 persen di antaranya adalah anak muda yang sangat ramah terhadap perkembangan digital.