Ahad 15 Sep 2024 07:43 WIB

Klitih dan Ekonomi Kreatif di Yogya Dibahas Calon Pemimpin dan Komunitas

Calon pemimpin Kota Yogyakarta bersama komunitas berdiskusi menyampaikan gagasannya.

Red: Erik Purnama Putra
Komite Independen Sadar Pemilu (KISP) bersama Muda Bicara ID menyelenggarakan diskusi bertema Muda Bicara Kandidat Menjawab.
Foto: Republika.co.id
Komite Independen Sadar Pemilu (KISP) bersama Muda Bicara ID menyelenggarakan diskusi bertema Muda Bicara Kandidat Menjawab.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komite Independen Sadar Pemilu (KISP) bersama Muda Bicara ID menyelenggarakan diskusi bertema 'Muda Bicara Kandidat Menjawab' di Tarumartani Coffee, Kota Yogyakarta, Sabtu (14/9/2024). Ketiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Yogyakarta, yaitu Muhammad Afnan Hadikusumo-Singgih Raharjo, Heroe Poerwadi-Sri Widya Supena, dan Hasto Wardoyo-Wawan Harmawan dalam dalam dialog tersebut.

Dalam sesi dialog yang dimoderatori oleh Muhammad Iqbal Khatami, masing-masing kandidat menyampaikan gagasannya untuk mengatasi persoalan klitih dan ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta. Cawalkot Muhammad Afnan Hadikusumo mengaku, ia bersama Singgih Raharjo akan menyiapkan anggaran subsidi Rp 100 juta per tahun untuk setiap kelurahan di Kota Yogyakarta.

Dana itu salah satunya bisa digunakan untuk mengatasi kenakalan remaja. "Subsidi ini dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan sosial yang aman dan nyaman sehingga anak muda punya ruang untuk berkreasi," jelas mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut.

Cawawalkot Singgih Raharjo menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan program untuk mengembangkan ekonomi kreatif, khususnya mendorong Yogyakarta menjadi kota kreatif tingkat dunia. "Salah satu subsektornya adalah Jogja Kota Festival, juga kita dorong ekosistem yang dihubungkan ke HAKI (hak atas kekayaan intelektual)," jelas Singgih.