REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR— Polisi Malaysia mengatakan pada Jumat (13/9/2024) mereka akan memanggil manajemen puncak dari sebuah kelompok bisnis Islam, setelah anak-anak yang diselamatkan dari panti asuhan yang diduga dikelola oleh perusahaan tersebut mengalami luka-luka yang konsisten dengan kekerasan seksual dan fisik.
Polisi pekan ini menyelamatkan 402 anak-anak dan remaja dalam penggerebekan yang dilakukan di 20 tempat yang menurut mereka dioperasikan oleh konglomerat Islam Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISB).
GISB mengatakan bahwa mereka tidak mengelola panti-panti tersebut dan membantah tuduhan pelecehan seksual di properti-properti tersebut.
Seorang juru bicara GISB mengatakan pada Jumat bahwa perusahaan tersebut belum dipanggil oleh polisi.