Ahad 15 Sep 2024 01:19 WIB

Tokoh Sepak Bola Jatim: Federasi Wajib Didukung, Politisi tak Ngerti Bola Lebih Baik Diam

Banyak pemain keturunan Indonesia bermain di Eropa, khusunya Belanda.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain timnas Indonesia saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan Australia di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Selasa (11/9/2024).
Foto: Republika/Edwin Putranto
Pemain timnas Indonesia saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan Australia di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Selasa (11/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penampilan timnas Indonesia khususnya di senior sangat dinanti saat ini. Selain permainan yang semakin enak ditonton, tim asuhan Shin Tae-yong ini pun sedang merajut asa untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026.

Kemajuan skuad Garuda tak lepas dari kehadiran sejumlah pemain naturalisasi. Sejak Erick Thohir memimpin PSSI banyak pemain keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri punya keinginan dan bangga membela timnas Indonesia.

Baca Juga

Namun ditengah kecintaan masyarakat Indonesia terhadap timnasnya ini, yang ditunjukkan dengan dukungan langsung setiap timnas bermain, baik di dalam maupun luar negeri, ada saja orang yang tak suka. Mereka beralasan timnas Indonesia terlalu banyak diisi pemain naturalisasi.

Bahkan mantan duta besar Polandia Peter Gontha di sejumlah media sosial yang beredar menyatakan, lebih baik timnas kalah atau sering kalah tetapi pakai sepenuhnya pemain lokal, dibanding saat ini mampu bersaing di Asia dengan sejumlah pemain naturalisasi yang berdarah Indonesia.