Senin 16 Sep 2024 00:33 WIB

Keistimewaan Nabi Muhammad daripada Nabi yang Lain

Nabi Muhammad memiliki keistimewaan yang tidak diberikan kepada nabi sebelumnya.

Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan yang tidak diberikan kepada nabi-nabi sebelum beliau. Dalam sebuah hadits disebutkan:

أُعْطِيْتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ قَبْلِيْ: نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيْرَةَ شَهْرٍ, وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُوْرًا, فَأَيُّمَا رَجُلٌ مِنْ أُمَّتِيْ أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ, وَأُحِلَّتْ لِي الْغَنَائِمُ وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ مِنْ قَبْلِيْ, وَأُعْطِيْتُ الشَّفَاعَةَ, وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النِّاسِ كَافَّةً)). رواه البخاري ومسلم

Baca Juga

"Aku telah diberi 5 keistimewaan yang tidak diberikan kepada seorang pun dari para nabi sebelumku. Pertama, Aku diberi pertolongan dengan rasa takut yang ditanamkan dalam musuh dalam jangka sebulan (sebelum berperang). Kedua, bumi dijadikan masjid dan suci bagiku. Siapa pun ketika masuk waktu shalat dapat menjalankannya di mana saja. Ketiga, ghanimah (harta rampasan perang) dihalalkan untukku. Sedangkan ghanimah tidak pernah dihalalkan untuk seorang nabi pun sebelumku. Keempat, Aku diberikan syafa'at. Kelima seorang nabi hanya diutus terbatas untuk kaumnya, sedangkan aku diutus untuk semua umat manusia. (HR Bukhari-Muslim).

BACA JUGA: Anjuran Berbahagia di Hari Kelahiran Nabi Muhammad dan Siksaan Abu Lahab

 

Buya Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah II menjelaskan, Ar Ru'bu, rasa gentar dan takut terhadap Nabi Muhammad. Apabila musuh hendak menyerang Nabi SAW, maka Allah menimpakan kepada mereka rasa gentar dan takut terhadapnya, sebelum mereka sampai kepadanya dalam jarak perjalanan sebulan. Hal ini merupakan salah satu mukjizat yang dimiliki oleh Nabi SAW.

Kunci-kunci perbendaharaan bumi hanya diberikan kepada Nabi SAW. Sebelum itu, tiada seorang Nabi pun yang diberikan hal serupa. Dan, memang hal ini menjadi kenyataan karena kekayaan yang terkandung dalam bumi baru dapat dikelauarkan oleh umatnya.

Bumi dijadikan sebagai masjid. ATau dengan kata lain, di mana pun umatnya mengerjakan sholat diperbolehkan karena semua bumi merupakan masjid baginya. Masjid artinya tempat untuk bersujud menyembah Allah. Hal tersebut tidak diperkenankan kepada umat lain selain umat Nabi SAW.

Misalnya umat Yahudi bila hendak mengerjakan misanya, tidak diperkenankan di sembarang tempat melainkan di sinagog-sinagog mereka. Dan, umat Nasrani hanya diperkenankan mengerjakan misanya di gereja-gereja.

Mengingat Nabi Muhammad adalah nabi yang paling baik dan paling utama maka umatnya pun merupakan umat yang paling baik. Allah berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ ٠

kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nâsi ta'murûna bil-ma‘rûfi wa tan-hauna ‘anil-mungkari wa tu'minûna billâh, walau âmana ahlul-kitâbi lakâna khairal lahum, min-humul-mu'minûna wa aktsaruhumul-fâsiqûn

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.

Aku diberi izin untuk memberikan syafaat. Yang dimaksud adalah syafaatul kubra. Dalam hadits yang menceritakan tentang syafaat disebutkan bahwa semua Nabi dan Rasul pada hari kiamat tidak ada yang berani menghadap kepada Allah SWT untuk meminta syafaat. Hanya Nabi SAW sendirilah yang diberi izin untuk pertama kalinya memberi syafaat. Setelah itu barulah mereka dapat memberikan syafaatnya. Para Nabi terdahulu diutus hanya untuk kaumnya masing-masing, sedangkan Nabi Muhammad SAW diutus untuk sekalian umat manusia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement