Ahad 15 Sep 2024 07:54 WIB

Muktamar VII KBPII, Jusuf Kalla: Jangan Hanya Jadi Politisi

JK menilai menjadi pengusaha merupakan kehidupan untuk masa depan.

Jusuf Kallah menghadiri Muktamar VII KBPII di Puri Agung Grand Sahid Hotel, Jumat.
Foto: Istimewa
Jusuf Kallah menghadiri Muktamar VII KBPII di Puri Agung Grand Sahid Hotel, Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, meminta KBPII agar tidak menyadarkan kadernya hanya menjadi politisi di DPR atau pemerintah. Pesan tersebut disampaikan Jusuf Kalla dalam Pembukaan Muktamar VII KBPII (Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia-organisasi alumni PII)

"Jadilah pengusaha karena itu kehidupan masa depan," tutur Jusuf Kalla di depan peserta Muktamar VII KBPII di Puri Agung Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (13/9) malam, dilansir dari keterangan tertulis. 

Baca Juga

JK yang juga Ketua Dewan Pertimbangan KB PII kepada peserta Muktamar VII KBPII mengingatkan agar tidak menyalahkan siapa-siapa jika gedung pencakar langit di Sudirman - Thamrin, Jakarta, dikuasai oleh kelompok lain.

Diakui JK kekacauan politik yang terjadi dalam 10 tahun terakhir dampaknya akan dirasakan hingga 5 tahun ke depan. Namun dengan adanya pemimpin baru hasil Pemilu JK meyakini prospek Indonesia ke depan.

Pembukaan Muktamar VII KBPII itu dihadiri sejumlah tokoh di antaranya Hidayat Nurwahid, Fuad Bawazier, Sofyan Jalil, Suswono, Soetrisno Bachir, para pengurus KBPII, dan seribuan peserta muktamar.*

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement