REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, Jawa Barat, menolak tegas munculnya desakan muktamar luar biasa (MLB) untuk mengganti Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU). Ketua PCNU Kota Depok KH Achmad Solechan, mengatakan MLB sama halnya dengan melukai Khidmat Perjuangan NU.
Dia menjelaskan, Khidmat Perjuangan NU berarti mengikuti garis-garis atau panduan nilai-nilai yang telah diputuskan menjadi tradisi di NU. Di antaranya, nilai tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleransi), dan i'tidal (lurus).
Sebagai jam'iyyah yang selalu mengedepankan akhlakul karimah dan adab, kata Achmad, ketika ada perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan cara dialog atau tabayun. Karena itu, ia tak setuju jika ada masalah di PBNU solusinya adalah menggelar MLB.
Dia menegaskan, rencana MLB yang diinisiasi oleh kelompok yang menamakan Presidium MLB NU dengan menggelar MLB NU pada awal Oktober 2024, tidak bisa dibenarkan. Achmad malah menuding, kegiatan semakin membuat kegaduhan yang membingungkan umat.