Ahad 15 Sep 2024 13:16 WIB

22 Ribu Korban Genosida di Gaza Butuh Rehabilitasi, Tapi Fasilitas Terbatas

Kehancuran sistem kesehatan Gaza telah menyulitkan para korban.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Petugas medis Palestina merawat seorang anak yang terluka akibat pemboman Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Rumah Sakit Martir al-Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza tengah, Senin (24/6/2024)
Foto: AP Photo/Saher Alghorra
Petugas medis Palestina merawat seorang anak yang terluka akibat pemboman Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Rumah Sakit Martir al-Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza tengah, Senin (24/6/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lebih dari 22 ribu warga Gaza yang terluka akibat genosida Israel mengalami cedera yang dapat mengubah hidupnya. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mereka membutuhkan perawatan rehabilitasi jangka panjang, namun layanan untuk rehabilitasi tersebut sebagian besar tidak tersedia.

WHO melaporkan, sebagian besar korban tersebut kehilangan anggota tubuh akibat amputasi atau mengalami luka berat. Dan beberapa juga mengalami cedera tulang belakang, cedera otak traumatis, dan luka bakar serius.

Baca Juga

“Angka-angka tersebut cukup mengejutkan,” kata Dr Richard Peeperkorn, perwakilan WHO untuk wilayah Palestina, seperti dilansir Euronews, Ahad (15/9/2024).

Perkiraan baru ini didasarkan pada laporan dari tim medis darurat di Gaza yang secara rutin melaporkan data ke WHO. Data ini dikumpulkan dari Januari hingga Mei, dan kemudian diekstrapolasi hingga akhir Juli, menurut Pete Skelton, penasihat rehabilitasi dalam keadaan darurat WHO.