Ahad 15 Sep 2024 12:12 WIB

Protes Genosida Israel di Gaza, Pria Amerika Lakukan Bakar Diri

Ini adalah kasus ketiga warga AS membakar diri untuk memprotes Israel.

Bakar diri (ilustrasi)
Foto: dok pexels
Bakar diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Seorang pria membakar diri sendiri di depan kantor Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat (AS). Laman TRT World melaporkan, pelaku merupakan seorang aktivis pro-perdamaian yang bernama Matt Nelson. Ia nekad melakukan tindakan tersebut sebagai bentuk protes terhadap keterlibatan AS dalam genosida yang dilancarkan Israel atas penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza.

TRT World menyebut, pada Rabu (11/9/2024), sebuah video yang menampilkan Matt Nelson beredar melalui platform YouTube. Dalam tayangan itu, pria tersebut mengutuk pemerintahan presiden Joe Biden yang masih saja mendukung kebrutalan Israel. Menurut dia, AS harus ikut bertanggung jawab atas pengepungan dan nestapa yang dialami masyarakat Gaza.

Baca Juga

"Nama saya adalah Matt Nelson dan saya akan melakukan sebuah tindakan protes yang ekstrem," ujar lelaki tersebut dalam video yang diunggah via YouTube, dilansir TRT World, Sabtu (14/9/2024).

"Protes yang akan saya lakukan bertujuan menyerukan pemerintah kita akan berhenti mendukung Israel dengan dana dan senjata, yang digunakan untuk membantai warga Palestina yang tak bersalah. Saya harap, pemerintah (AS) dapat menekan Israel agar segera mengakhiri genosida di Gaza," lanjut Matt Nelson.

"Sangat disayangkan, negara besar ini (AS) lebih suka menggelontorkan uang untuk senjata perang daripada pendidikan anak-anak kita dan membantu kaum tunawisma."

"Saya juga mendukung ICC (Mahkamah Pidana Internasional) yang menjatuhkan dakwaan atas Benjamin Netanyahu dan anggota pemerintahan Israel lainnya," tambah Nelson.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BDS Boston (@bdsboston)

Sebelum menutup videonya, pria Boston itu mengajak seluruh masyarakat AS agar bersama-sama menekan pemerintah untuk menarik dukungan dari Israel. "Kembalikan daulat rakyat, dan merdeka-lah Palestina!" tukasnya.

Mengutip NBC Boston, aksi bakar diri tersebut dilakukan pada saat AS mengadakan peringatan 23 tahun serangan terorisme 11 September 2001 (9/11); tepatnya pada Rabu (11/9/2024) pukul 20.15 malam waktu setempat.

Segera setelah pelaku melakukan aksinya, lusinan petugas kepolisian mendatangi lokasi kejadian. Tampak garis pengaman sudah dipasang aparat di depan kompleks kantor Konsulat Israel di Boston.

Seorang saksi mata, Jeferson Zapata, melaporkan bahwa dirinya mendengar seorang pria berteriak dan mengeluarkan korek gas dari ranselnya. Kemudian, lelaki itu mengguyur bensin ke sekujur tubuhnya dan melakukan bakar diri.

Beberapa orang di sekitar kejadian mencoba menolong pelaku dengan mengguyur air kepadanya. Menurut rilis kepolisian setempat, pelaku bakar diri segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Massachusetts. Hingga kini, belum ada keterangan lebih lanjut dari aparat yang berwajib.

Matt Nelson adalah orang AS ketiga yang melakukan bakar diri sebagai bentuk protes terhadap pemerintah AS dan Israel, sejak dimulainya genosida di Jalur Gaza, Palestina, pada Oktober 2023.

Pada Desember 2023, seorang perempuan yang tidak diketahui namanya melakukan aksi bakar diri saat berdemonstrasi di depan kantor Konsulat Israel di Atlanta. Menurut aparat kepolisian, pelaku berbuat demikian sebagai bentuk "protes politik yang ekstrem." Sebuah bendera Palestina juga ditemukan dekat lokasi bakar-diri.

Pada 25 Februari 2024, Aaron Bushnell (25 tahun) membakar diri di depan kantor Kedutaan Besar Israel di Washington DC. Sebelumnya, anggota aktif Angkatan Udara AS ini mengecam genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dan keterlibatan pemerintah AS dalam kejahatan kemanusiaan itu.

Bushnell mendapat simpati luas, bukan hanya dari publik AS yang anti-kolonialisme, tetapi juga masyarakat sipil global via media sosial. Sehari setelah melakukan aksinya, ia meninggal dunia usai menjalani perawatan medis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement