Ahad 15 Sep 2024 22:17 WIB

Tim SAR Gunakan Drone Cari WNA Rusia Hilang di Gunung Rinjani

WNA Rusia tersebut mendaki Gunung Rinjanni secara ilegal.

Foto udara puncak Gunung Rinjani di Lombok Timur, NTB. Tim SAR Gunakan Drone Cari WNA Rusia Hilang di Gunung Rinjani
Foto: ANTARA/AHMAD_SUBAIDI
Foto udara puncak Gunung Rinjani di Lombok Timur, NTB. Tim SAR Gunakan Drone Cari WNA Rusia Hilang di Gunung Rinjani

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim SAR gabungan menggunakan drone untuk melakukan pencarian warga negara asing (WNA) bernama Mordovina Alexandra (44 tahun) asal Rusia yang hilang saat mendaki Gunung Rinjani secara ilegal.

"Sejak hari Jumat (13/9/2024) kami lakukan penyisiran jalur Senaru," kata Kepala SAR Mataram Wahyu di Mataram, Ahad (15/9/2024).

Baca Juga

Di samping melalui pendakian, pencarian juga dilakukan dari udara dengan menggunakan drone thermal.

"Ada dua titik yang dilakukan pemantauan melalui udara, yaitu sekitar Puncak Sangkareang dan Lembah Santong," katanya.

Setelah dilakukan pengecekan di beberapa lokasi yang dicurigai, kata Wahyu, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Dia menjelaskan hingga saat ini pencarian masih diupayakan secara maksimal bersama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, portir, rekan korban, dan pihak terkait lainnya.

"Korban sudah tidak berada di penginapannya di Senaru Lombok Utara sejak 30 Agustus 2024 dan diduga hilang saat melakukan pendakian," katanya.

Sebelumnya, Kapolsek Bayan Iptu I Wayan Cipta Naya di Lombok Utara mengatakan korban diduga berangkat untuk melakukan pendakian secara ilegal ke Gunung Rinjani.

Tim pencarian telah dibentuk bersama aparat gabungan, dengan pencarian di beberapa titik lokasi, di antaranya jalur Senaru-Plawangan Senaru (radius ±7KM), Plawangan Senaru-Jalur Sangkareang (radius + 2KM), Plawangan Senaru-Jalur Batu Ceper (radius 2KM).

"Dan jalur Plawangan Senaru-Jalur Santong (radius ±3KM)," katanya.

Korban diperkirakan mendaki pada 30 Agustus 2024 sekitar pukul 04.00 WITA dini hari karena korban sempat memberitahu rekan-rekannya bahwa dirinya mendaki dan berkomunikasi lewat WhatsApp.

"Jika dalam waktu empat hari korban belum ditemukan maka kami akan lakukan evaluasi, koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait untuk berkolaborasi dalam melakukan pencarian terhadap warga negara Rusia yang hilang," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement