REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Iran telah meluncurkan satelit penelitian baru ke orbit, yang menandakan langkah maju dalam program ruang angkasa negara tersebut sekaligus menentang kritik dan keberatan dari negara-negara Barat.
Satelit riset Chamran-1, yang memiliki berat 60 kilogram, memiliki misi utama untuk menguji sistem perangkat keras dan perangkat lunak guna mendemonstrasikan teknologi manuver orbit dalam orbital dan fase. Demikian menurut laporan media pemerintah setelah peluncuran itu disebut berhasil.
“Satelt ini ditempatkan ke orbit oleh pembawa Ghaem-100. Sinyal pertama dari satelit ini telah diterima,” kata laporan itu, seperti dilansir Al Jazeera, Ahad (15/9/2024).
Roket Ghaem-100, yang membawa satelit terbaru, diproduksi oleh Divisi Kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Roket ini merupakan peluncur satelit berbahan bakar padat tiga tahap pertama di negara ini, di mana roket ini pada Januari digunakan untuk mengirim satelit untuk pertama kalinya ke orbit di atas 500 kilometer.