Ahad 15 Sep 2024 21:49 WIB

Perempuan Palestina Alami Keguguran Setelah Militer Israel Menggerebek Rumahnya di Hebron

Ketegangan terus meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki pemukim ilegal Israel.

Pasukan Israel melancarkan operasi militer di kota Jenin, Tepi Barat, Palestina.
Foto: EPA
Pasukan Israel melancarkan operasi militer di kota Jenin, Tepi Barat, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Seorang perempuan Palestina yang sedang hamil mengalami keguguran setelah pasukan militer Israel menggerebek rumahnya di kota Hebron, Tepi Barat, menurut laporan media lokal pada Ahad (15/9/2024). Pasukan Israel menggerebek beberapa rumah di wilayah selatan Hebron dan menyerang seorang pria Palestina serta istrinya, yang mengalami keguguran, lapor kantor berita resmi Wafa.

Sang istri segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis setelah penggerebekan tersebut, tulis Wafa. Dalam kesempatan yang berbeda, para pemukim ilegal Israel menyerang warga Palestina di beberapa lingkungan di Kota Tua Hebron.

Baca Juga

Para pemukim bersenjata menggelar pawai pada Sabtu malam dari Masjid Ibrahimi di Hebron dan merusak sejumlah rumah serta properti saat mereka melewati beberapa lingkungan di Kota Tua Hebron, menurut Wafa. Ketegangan terus meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki, di tengah serangan militer besar-besaran Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober.

Setidaknya 703 orang, termasuk 159 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 5.700 lainnya terluka akibat serangan Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Eskalasi ini terjadi setelah pendapat terkemuka dari Mahkamah Internasional pada 19 Juli, yang menyatakan bahwa pendudukan Israel di tanah Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade adalah ilegal dan menyerukan pengosongan semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

 

sumber : Antara, Anadolu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement