Senin 16 Sep 2024 07:13 WIB

Tiga Teori Mulanya Perayaan Maulid Nabi

Ada tiga teori tentang perintis perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Red: Hasanul Rizqa
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi, warga mengikuti kirab sekaten di kawasan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Ahad (15/9/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi, warga mengikuti kirab sekaten di kawasan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Ahad (15/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga kini, Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu hari besar keagamaan Islam. Di Indonesia, perayaan itu menjadi hari libur nasional.

Mawlidu an-Nabiy berarti ‘kelahiran Nabi Muhammad SAW.’ Ada berbagai pendapat tentang kapan lahirnya Rasulullah SAW. Bagaimanapun, umumnya sepakat bahwa beliau lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.

Baca Juga

Sejak kapan momen tanggal lahirnya sang Khatam al-anbiya wal mursalin dirayakan? Yang cukup menarik, tidak ada riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan ritual tertentu tiap ulang tahun kelahirannya.

Bahkan, para sahabat beliau pun tidak pernah mengadakan suatu acara rutin tahunan yang secara khusus digelar untuk memperingati kelahiran Nabi SAW. Begitu pula keadaannya dengan generasi tabiin.