Senin 16 Sep 2024 10:09 WIB

Donald Trump Tulis 'I Hate Taylor Swift', Ada Apa?

Donald Trump sempat membagikan konten AI seolah Taylor Swift mendukungnya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Donald Trump (kiri) dan Taylor Swift (kanan). Donald trump menulis I Hate Taylor Swift setelah penyanyi tersebut mendukung Kamala Harris sebagai calon presiden AS dari Partai Demokrat.
Foto: Dok. EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA-ULASHKEVICH/AP
Donald Trump (kiri) dan Taylor Swift (kanan). Donald trump menulis I Hate Taylor Swift setelah penyanyi tersebut mendukung Kamala Harris sebagai calon presiden AS dari Partai Demokrat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Donald Trump, menyatakan bahwa dia membenci Taylor Swift. Pernyataan itu dilontarkan setelah sang bintang pop mendukung Kamala Harris sebagai calon presiden AS dari Partai Demokrat.

“Saya benci Taylor Swift,” kata Trump dalam sebuah postingan di Truth Social, seperti dilansir laman NPR, Senin (16/9/2024).

Baca Juga

Dukungan Swift terhadap Harris datang tak lama setelah debat antara Trump dan Harris pada Selasa malam. Pelantun “Cruel Summer” itu menyatakan dukungannya secara terbuka melalui unggahan di Instagram, yang memiliki lebih dari 280 juta pengikut.

“Kamala memperjuangkan hak-hak dan isu-isu saya yakini butuh suara kuat untuk memperjuangkannya. Saya pikir dia adalah seorang pemimpin yang berbakat dan tenang, dan kita bisa mencapai lebih banyak hal di negara ini jika dipimpin oleh ketenangan dan bukan kekacauan,” kata Swift.

Keputusan Swift untuk mengumumkan secara terbuka pilihan politiknya dilakukan setelah Trump menyebarkan informasi palsu terkait dirinya. Pada bulan lalu, Trump sempat membagikan gambar buatan AI yang menunjukkan Swift mengenakan kostum Uncle Sam, seolah-olah mendukung kampanyenya. Trump kemudian membantah mengetahui gambar-gambar tersebut.

Swift memiliki sejarah dalam meningkatkan keterlibatan politik. Pada pemilu sela 2018, ia pertama kali menyatakan pandangannya secara terbuka dengan mendukung kesetaraan gender dan ras, yang menyebabkan puluhan ribu orang mendaftar sebagai pemilih.

Setelah dukungan terbaru Swift untuk Harris, lebih dari 300 ribu orang mengunjungi situs pendaftaran pemilih Vote.gov, menurut laporan dari NPR. Meskipun Swift memiliki pengaruh, sebuah survei dari ABC News/Ipsos menunjukkan bahwa dukungan Swift hanya memiliki sedikit pengaruh pada keputusan responden untuk memilih Harris.

Bahkan dukungan selebritas seperti ini sering kali membaca risiko, karena dapat mencuri prhatian dari kandidat sendiri atau penggemar tidak selalu sejalan dengan pandangan politik idola mereka. Pada Rabu lalu, sehari setelah debat, Trump juga sempat menanggapi dukungan Swift untuk Harris dalam sebuah wawancara di acara Fox News. Trump mengatakan bahwa dia tidak terlalu peduli dengan hal tersebut.

“Saya bukan penggemar Taylor Swift. Dia adalah orang yang sangat liberal dan selalu mendukung Demokrat. Mungkin dia akan membayar harga untuk untuk itu di pasar,” kata Trump.

Sementara itu, saat menerima penghargaan di MTV Video Music Awards 2024, Swift kembali mengajak orang-orang untuk mendaftar sebagai pemilih. “Silakan daftarkan diri Anda untuk memberikan suara dalam pemilu presiden kita yang sangat penting,” kata Swift.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement