Senin 16 Sep 2024 13:20 WIB

Ekonom Indef Wanti-Wanti Prabowo Soal Beban Utang

Data Indef, saat ini, utang Indonesia bisa mencapai hampir Rp 10 ribu triliun.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Erik Purnama Putra
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik Junaidi Rachbini.
Foto: Haura Hafizhah
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik Junaidi Rachbini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik Junaidi Rachbini mengatakan utang negara dengan utang privat milik warga negara itu bak antara bumi dengan langit. Didik menyampaikan kebijakan utang pemerintah berimplikasi serius terhadap perekonomian nasional.

"Jika warga negera secara privat mengambil utang dengan keputusannya sendiri, mau banyak, mau sedikit, mau kenceng, mau lambat, itu tidak ada kaitan dengan siapa pun, karena itu domain pribadi," ujar Didik dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (16/9/2024).

Baca: Pangkoopsudnas Ikut Panen Raya di Lahan Lanud Atang Sendjaja

Sedangkan utang negara, lanjut Didik, keputusan mengambil utang besar harus membayar cicilan utang dan pokok yang pasti semakin besar. Hal itu berdampak pada pengurangan anggaran pendidikan dan daerah.