Senin 16 Sep 2024 15:52 WIB

Analis: Pertemuan Prabowo dan Megawati Bawa Kebaikan bagi Bangsa

Pertemuan Prabowo dan Megawati tanda kedua bisa berkolaborasi dalam pemerintahan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menerima Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menerima Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio (Hensat) menilai, rencana pertemuan antara Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sebelum 20 Oktober 2024, akan membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia.

"Pertemuan Megawati-Prabowo ini hal yang luar biasa jika terjadi, keduanya bertemu sebagai pemenang Pilpres dan Pileg, bisa membawa suatu perbaikan dan kebaikan untuk Indonesia," kata Hensat di Jakarta, Senin (16/9/2024).

Baca Juga

Menurut Hensat, pertemuan tersebut bisa membawa kebaikan karena dapat diartikan sebagai pertanda berakhirnya perseteruan antara PDIP dan Koalisi Indonesia Maju (KIM)  selama Pilpres 2024.Tidak hanya itu, kata dia, pertemuan tersebut juga dapat menjadi simbol bahwa keduanya bisa berkolaborasi dalam pemerintahan 2024-2029 ke depan.

"Jika dalam pertemuan ini keduanya saling mengerti bahwa kolaborasi keduanya diperlukan untuk kemajuan Indonesia, ini akan bagus sekali," kata mantan juru bicara capres Anies Rasyid Baswedan tersebut.

Namun demikian, kata Hensat, pertemuan Prabowo dan Megawati belum tentu diikuti PDIP masuk ke dalam KIM Plus. Dia menyebut, PDIP bisa saja tetap berkolaborasi namun dari luar lingkaran kekuasaan.

Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Presiden Ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketum Gerindra Prabowo dijadwalkan bertemu sebelum pelantikan presiden. "Insya Allah akan terjadi. Mudah-mudahan (sebelum pelantikan)," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement