REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelaran PON XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) kembali ternoda. Setelah wasit sepak bola yang dinilai mencoreng sportivitas, kini giliran cabang olahraga (cabor) tinju yang kembali memenangkan tuan rumah dengan cara tidak adil.
Hal yang biasa memang terjadi, jika wasit selalu menguntungkan atlet tuan rumah. Namun jika terlalu kelihatan, ini pastinya akan membuat protes keras dari lawannya. Seperti pada cabor sepak bola saat babak perempat final Aceh vs Sulteng dan laga tinju Sumut vs Lampung.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, petinju Lampung, Rusdianto Suku saat bertanding melawan petinju tuan rumah Sumut, Joshua Harianja di Gedung Nomensen Siantar, Sabtu (14/9/2024). Wasit yang memimpin pertandingan di kelas 75-80 kg, Roike Wane mengambil keputusan kontroversi yang merugikan Lampung.
Pasalnya, Rusdianto harusnya menang KO melawan tuan rumah, tapi justru akhirnya dibuat kalah. Dalam rekaman live video yang dibagikan tim tinju Lampung, wasit tidak menghentikan pertandingan saat Rusdianto memukul telak lawannya hingga tampak sempoyongan nyaris terjatuh.
Bahkan saat petinju Sumut terjatuh kedua kali, wasit tidak memberi hitungan. Bahkan seolah sengaja mengulur waktu untuk memberi kesempatan recovery bagi petinju tuan rumah.
Di akhir tanding, justru petinju Sumut yang dinyatakan menang angka, padahal harusnya petinju Lampung yang menang KO. Keputusan ini menuai banjir kritik dari publik, khususnya terkait upaya memenangkan tuan rumah dengan cara yang tak sportif.