REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang pejabat senior gerakan Hamas mengumumkan bahwa kepala kantor politik Hamas akan segera mengirim pesan kepada Palestina dan seluruh dunia.
Osama Hamdan, mantan perwakilan senior Hamas di Lebanon dan Teheran, mengumumkan bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar akan segera memberikan pesan langsung kepada bangsa Palestina dan seluruh dunia.
Badan mata-mata internal Israel, Shin Bet, yang lebih dikenal dengan akronim Shabak telah membentuk unit khusus untuk membunuh Yahya Sinwar, kepala biro politik baru gerakan perlawanan Palestina Hamas, demikian laporan media Zionis.
Pada hari Ahad (15/9/2024), Saluran 12 TV rezim Zionis mengungkap rencana jahat anti-Hamas yang direncanakan oleh Shin Bet, dikutip dari laman MEHR News Agency, Senin (16/9/2024)
Menurut laporan ini, badan mata-mata Israel membentuk satu regu untuk memantau pergerakan Sinwar dan tim tersebut aktif sepanjang waktu untuk menargetkannya sejak dimulainya perang Gaza.
Laporan ini juga mengungkap bahwa aparat mata-mata rezim Zionis telah mempertimbangkan sejumlah besar uang untuk mengejar Sinwar, yang dianggap Tel Aviv sebagai dalang operasi Penyerbuan Al-Aqsa.
Sinwar, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di penjara Israel, dipilih sebagai penerus Ismail Haniyeh, yang dibunuh oleh rezim Zionis di Teheran pada 31 Juli 2024.
Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru negara itu, Masoud Pezeshkian, sehari sebelumnya.
Sebelumnya pada 14 Agustus, sumber Amerika melaporkan bahwa Yahya al-Sinwar, kepala kantor politik Hamas, mengirim pesan kepada mediator Arab tentang pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Menurut laporan tersebut, Sinwar menekankan dalam pesannya bahwa jika rezim Israel serius tentang pembicaraan gencatan senjata di Gaza dan ingin Hamas berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut, maka pertama-tama mereka harus menghentikan serangan militernya di Gaza.