Selasa 17 Sep 2024 07:00 WIB

Mengapa Kita Dianjurkan Pakai Wewangian Seperti Nabi Muhammad?

Nabi Muhammad gemar memakai wewangian.

 Nabi Muhammad gemar memakai wewangian. Foto:  Pembuatan parfum (ilustrasi).
Foto: Wikipedia.org
Nabi Muhammad gemar memakai wewangian. Foto: Pembuatan parfum (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TAIF -- Nabi Muhammad diketahui gemar memakai wewangian. Ada manfaat yang bisa didapat jika kita meniru teladan dari Nabi tersebut.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya yang berjudul Ath-Thibb an-Nabawi menyebutkan, wangi-wangian adalah salah satu yang paling disukai Nabi Muhammad dalam perkara dunia. Dalam sebuah riwayat disebutkan:

Baca Juga

 

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عَزْرَةُ بْنُ ثَابِتٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي ثُمَامَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ كَانَ لَا يَرُدُّ الطِّيبَ وَزَعَمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَرُدُّ الطِّيبَ

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Azrah bin Tsabit Al Anshari dia berkata; telah menceritakan kepadaku Tsumamah bin Abdullah dari Anas radliallahu 'anhu bahwa dia tidak pernah menolak (pemberian) minyak wangi, dan dia mengira bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga tidak pernah menolak (pemberian) minyak wangi." (HR Bukhari)

Riwayat lainnya menyebutkan:

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ وَهَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْمَعْنَى أَنَّ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُقْرِئَ حَدَّثَهُمْ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ طِيبٌ فَلَا يَرُدَّهُ فَإِنَّهُ طَيِّبُ الرِّيحِ خَفِيفُ الْمَحْمَلِ

Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali dan Harun bin Abdullah secara makna, bahwa Abu 'Abdurrahman Al Muqri menceritakan kepada mereka dari Sa'id bin Abu Ayyub dari Ubaidullah bin Abu Ja'far dari Al A'raj dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ditawari minyak wangi janganlah menolak, karena minyak wangi itu enak aromanya dan ringan membawanya." (HR Abu Dawud)

Menurut Ibnu Qayyim, wewangian memiliki khasiat bahwa para malaikat sangat menyukainya. Sementara, setan-setan amat membencinya.

"Bau yang wangi adalah makanan ruh, sementara ruh itu sendiri adalah pusat stamina, maka stamina juga meningkat melalui wewangian," kata Ibnu Qayyim.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement