Selasa 17 Sep 2024 08:14 WIB

Virus Nipah Sebabkan Kematian Lagi di India, Meninggal Setelah 5 Hari Demam

Virus Nipah dari kelelawar buah dan babi dapat menyebabkan demam mematikan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Virus Nipah (ilustrasi). Seorang mahasiswa berusia 24 tahun telah meninggal dunia akibat virus Nipah di negara bagian Kerala, India Selatan.
Foto: Republika
Virus Nipah (ilustrasi). Seorang mahasiswa berusia 24 tahun telah meninggal dunia akibat virus Nipah di negara bagian Kerala, India Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang mahasiswa berusia 24 tahun telah meninggal dunia akibat virus Nipah di negara bagian Kerala, India Selatan, menurut laporan pejabat medis setempat pada Senin. Sebanyak 151 orang yang sempat melakukan kontak dengan korban kini berada di bawah pengawasan ketat guna mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.

Ini adalah kematian kedua yang disebabkan oleh Nipah di Kerala sejak bulan Juli. Nipah diklasifikasikan sebagai patogen prioritas oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena potensinya untuk memicu epidemi. Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi dan tidak ada pengobatan untuk menyembuhkannya.

Baca Juga

Beberapa bagian dari Kerala termasuk di antara wilayah-wilayah yang paling berisiko secara global untuk terjangkit wabah virus ini, menurut investigasi Reuters tahun lalu. Virus Nipah, yang berasal dari kelelawar buah dan hewan seperti babi, dapat menyebabkan demam yang mematikan dan pembengkakan otak pada manusia.

“Mahasiswa tersebut mulai menunjukkan gejala demam pada tanggal 4 September dan meninggal lima hari kemudian,” kata R Renuka, seorang petugas medis distrik di kota Malappuram yang terletak di Kerala utara, dilansir Reuters pada Selasa (17/9/2024).