Selasa 17 Sep 2024 09:31 WIB

Istana Bantah Jokowi Cawe-Cawe Urusan Rebutan Ketua Umum Kadin

Presiden Jokowi menghormati Kadin sebagai lembaga independen.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Mas Alamil Huda
Pihak Istana membantah Presiden Jokowi cawe-cawe dalam kisruh perebutan ketua umum Kadin.
Foto: Antara
Pihak Istana membantah Presiden Jokowi cawe-cawe dalam kisruh perebutan ketua umum Kadin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Kepresidenan membantah spekulasi soal intervensi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kisruh Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar Dagang Indonesia (Kadin), khususnya terkait perebutan posisi ketua umum. Istana menegaskan polemik itu ialah urusan internal Kadin.

Dalam Munaslub tersebut, Anindya Bakrie terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Kadin. Adapun Arsjad Rasjid yang menjabat ketum Kadin menganggap munaslub itu ilegal. "Tidak ada cawe-cawe dari Presiden. Itu urusan internal Kadin," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam keterangan dikutip Selasa (17/9/2024).

Baca Juga

Istana menegaskan, Presiden Jokowi menghormati Kadin sebagai lembaga independen. Apalagi Kadin punya aturan internalnya sendiri. "Presiden sangat menghormati Kadin sebagai lembaga independen yang memiliki mekanisme internal sesuai AD/ART Kadin," ujar Ari.

Ari juga menyatakan kepengurusan organisasi menjadi ranah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas. Adapun Menkumham sendiri disebut sudah menerima hasil pemilihan ketua umum Munaslub Kadin.

"Proses awal di pemerintahan ada di Kementerian Hukum dan HAM. Istana/Kemensetneg belum menerima surat dari Kemenkumham," ujar Ari.

Diketahui, atas kisruh itu Ketua Kadin Arsjad Rasjid melaporkan dualisme kepemimpinan ke Presiden Jokowi. Arsjad meminta Presiden Jokowi merespons kisruh karena Munaslub Kadin 2024. Surat ini juga sebagai tindak lanjut dari pernyataan resmi yang dikeluarkan Dewan Pengurus Kadin yang menegaskan Munaslub Kadin 2024 ilegal.

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) disebut sudah menerima surat dari Arsjad Rasjid. Tapi surat tersebut masih di Kemensetneg dan belum di meja Presiden Jokowi.

"Hari Minggu, tanggal 15 September 2024, Kementerian Sekretariat Negara telah menerima surat dari Bapak Arsjad Rasjid. Surat tersebut, posisinya masih di Kemensetneg, belum disampaikan ke Bapak Presiden. Surat akan segera diproses lebih lanjut," ujar Ari.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement