Selasa 17 Sep 2024 09:34 WIB

Perpeksi Nilai Penggunaan QRIS Perlu Sosialisasi di Kalangan Pengusaha Kelontong

Penggunaan QRIS mempermudah pengusaha kelontong untuk bertransaksi.

Red: Muhammad Hafil
Transaksi pembayaran digital (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Transaksi pembayaran digital (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Kelontong Seluruh Indonesia (Perpeksi) Wahid praktisi teknologi digital sekaligus Direktur Utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC) Indra mendorong penggunaan transaksi digital, QRIS, di pedagang kelontong. Namun, perlu sosialisasi lebih masif di kalangan masyarakat bawah.

Wahid melihat penggunaan QRIS mempermudah pengusaha kelontong untuk bertransaksi. Karena itu, diharapkan penggunaan QRIS semakin meningkat di kalangan masyarakat. "Pakai QRIS tidak perlu lagi cari kembalian buat pembeli. Karena nominalnya akan sesuai dengan yang dibelanjakan," ujar Wahid saat dihubungi, Jumat (13/9/2024).

Baca Juga

Hanya saja, masih ada PR bagi pemerintah. Menurut Wahid, perlu adanya sosialisasi dan edukasi bagi para pelaku usaha kelontong. Saat ini, masih banyak yang belum memahami penggunaan QRIS. "Memang pemilik toko toko kecil, UMKM, perlu edukasi lebih. Karena memang banyak belum memahami bagaimana pakai QRIS," tutur Wahid.

Wahid mencontohkan, anggotanya sempat mencoba menggunakan QRIS, tapi ternyata salah mengunduh QRIS dan tidak bisa digunakan. Cara penggunaan ini, menurut Wahid, banyak belum dipahami oleh para pelaku usaha kelontong. "Berangkat dari situ tidak semua masyarakat bawah belum memahami menyeluruh untuk mendapatkan QRIS. Tapi, Perpeksi, mendorong apa yang menjadi visi misi pemerintah," tambah Wahid.