Rabu 18 Sep 2024 00:01 WIB

Warga Bangka Tengah Arak-arakan Ribuan Telur Peringati Maulid Nabi

Maulid Nabi Muhammad mengingatkan banyak orang tentang manusia terbaik.

Ilustrasi warga meramaikan Maulid Nabi Muhammad.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi warga meramaikan Maulid Nabi Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Sejumlah warga Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Beltung, menggelar pawai taaruf dengan melakukan arak-arakan 10.000 butir telur ayam dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman saat melepas peserta pawai tersebut di Desa Namang di Bangka Tengah, Minggu, mengatakan pawai tersebut sebagai simbol yang sarat nilai-nilai budaya dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Baca Juga

"Setidaknya pawai dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini dapat menambah semangat kita dalam bingkai keimanan untuk meneladani Rasulullah Muhammad SAW," ujarnya.

Kegiatan yang digagas Pemerintah Desa Namang itu, kata dia, juga dapat dimaknai dengan semangat menjalin persaudaraan sesama Muslim dan bukti kecintaan kepada Rasulullah sebagai panutan.

Algafry berharap, kegiatan ini digelar setiap tahun dan bisa masuk dalam agenda wisata religius, khususnya di Desa Namang yang salah satu desa wisata di kabupaten berjuluk "Negeri Selawang Segantang" itu.

"Namang ini termasuk desa potensial dengan memiliki banyak potensi, baik sumber daya alamnya maupun potensi budaya yang terus mereka lestarikan secara temurun," ujarnya.

Kepala Desa Namang Zaiwan mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini dirayakan dengan mengarak ribuan telur yang dihias dengan penuh kreativitas.

Telur tersebut diarak di sepanjang jalan seperti layaknya karnaval dan selanjutnya telur yang dihias serta dibentuk menyerupai kapal, masjid, Al Quran dan beragam bentuk lainnya itu dibagikan kepada pengunjung yang berjajar di pinggir jalan rute pawai Maulid Nabi tersebut.

"Kegiatan ini rutin digelar setiap tahun, terutama digelar oleh warga dari keturunan Suku Mengkanau yang merupakan suku asal di desa ini," ujarnya.

Kegiatan pawai bunga telur itu diikuti ribuan warga, sembari berselawat menjunjung dan menyanjung Rasulullah Muhammad SAW.

"Kita tetap konsisten menggelar kegiatan ini setiap tahun, untuk melestarikan budaya dan mensyiarkan Islam karena hampir 100 persen warga kita beragama Islam," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement