Selasa 17 Sep 2024 12:08 WIB

Peringati Maulid Nabi, Rumah Zakat Adakan Bakti Sosial #ManfaatHebat

Sebanyak 50 anak dari keluarga pra sejahtera mendapatkan bantuan khitan gratis.

Red: Gita Amanda
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi 1446 H sekaligus HUT Kota Bandung ke-214, Rumah Zakat menyelenggarakan bakti sosial #ManfaatHebat dan kajian akbar di Masjid Raya Al Jabbar Kota Bandung, Ahad (15/9/2024).
Foto: Rumah Zakat
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi 1446 H sekaligus HUT Kota Bandung ke-214, Rumah Zakat menyelenggarakan bakti sosial #ManfaatHebat dan kajian akbar di Masjid Raya Al Jabbar Kota Bandung, Ahad (15/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Maulid Nabi 1446 H sekaligus HUT Kota Bandung ke-214, Rumah Zakat menyelenggarakan bakti sosial #ManfaatHebat dan kajian akbar di Masjid Raya Al Jabbar Kota Bandung, Ahad (15/9/2024). Dalam kegiatan tersebut sebanyak 50 anak dari keluarga pra sejahtera mendapatkan bantuan khitan gratis, 100 yatim mendapatkan santunan, serta disediakan pula cek Kesehatan gratis bagi 250 penerima manfaat, serta 3000 makanan dan minuman pagi pengunjung masjid. Sementara untuk kajian akbar, Rumah Zakat menghadirkan Ustaz Hilman Fauzi untuk memberikan tausiyah dengan tema “Pernikahan itu Membahagiakan”.

“Alhamdulillah banyak sekali pihak yang menyambut baik acara ini mulai dari DKM Al Jabbar, LPQQ Indonesia, maupun mitra dan donator yang bersedia menjadi sponsor untuk kegiatan hari ini. Semoga adanya aktivitas ini menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa selalu mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam menjalankan kehidupan di dunia ini sehingga kita dapat memperoleh syafaatnya di hari akhir nanti,” ungkap Didi Sabir Chief Fundraising Officer.

Baca Juga

Selain di Kota Bandung, aksi bakti sosial #ManfaatHebat ini juga diselenggarakan di 29 kota 18 provinsi lainnya. Hal ini bertujuan supaya dampak dari pengelolaan dana ZIS dapat dirasakan oleh lebih banyak penerima manfaat yang membutuhkan.

“Namun untuk jenis kegiatan bakti sosialnya sendiri disesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah. Sebelumnya para amil dan relawan di daerah harus melakukan pemetaan kondisi masyarakatnya terlebih dahulu sehingga kita bisa mengetahui apa yang paling mereka butuhkan,” tutur Didi.