Selasa 17 Sep 2024 19:14 WIB

Di Ambang Resesi, Forum Bisnis Israel Minta Netanyahu Jangan Pecat Gallant

Pimpinan Partai Likud tersebut telah mengedepankan kepentingan politik pribadi.

Benjamin Netanyahu (kiri) dan Yoav Gallant (kanan)
Foto: EPA-EFE/MIRIAM ALSTER
Benjamin Netanyahu (kiri) dan Yoav Gallant (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Forum Bisnis Israel telah meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak memecat Menteri Keamanan Yoav Gallant dan menggantinya dengan Gideon Sa'ar, media Israel melaporkan pada Selasa (17/9/2024).

Dalam sebuah pernyataan, forum yang beranggotakan 200 perusahaan terkemuka  dan mewakili sebagian besar pekerja di sektor swasta di Israel ini memperingatkan bahwa pemecatan Gallant akan melemahkan Israel. Pemecatan tersebut pun dinilai akan semakin memperdalam perpecahan di kalangan masyarakat.”

Baca Juga

 

Pernyataan itu menambahkan, “Perdana Menteri tahu lebih baik daripada siapa pun bahwa semua indikator ekonomi menunjukkan bahwa Israel sedang menuju ke jurang ekonomi dan tenggelam ke dalam resesi yang dalam. Hal terakhir yang dibutuhkan Israel saat ini adalah pemecatan seorang menteri [keamanan], yang akan mengacaukan [entitas].”

Anggota Knesset dan mantan Kepala Staf Umum Gadi Eizenkot mengatakan dalam sebuah wawancara radio jika meski ia bukan penggemar Gallant, pemecatannya dipersiapkan untuk tujuan politik guna meloloskan rancangan undang-undang [Haredi], yang akan merugikan militer Israel.

 

Eizenkot menunjukkan, keputusan pemecatan tersebut adalah kelanjutan dari kebijakan sinis Netanyahu. Menurut dia, pimpinan Partai Likud tersebut telah mengedepankan kepentingan politik pribadi. Di sisi lain, tidak ada satu pun tujuan perang yang tercapai setelah satu tahun sejak dimulainya perang.

Tinggal menunggu waktu

Media Israel melaporkan pada Senin bahwa Netanyahu sedang berusaha untuk memecat menteri keamanannya, karena Gallant menghalangi upaya memperluas serangan ke Lebanon. Dia mengatakan, anggota Knesset Gideon Sa'ar akan menggantikannya dalam waktu satu jam.

Media Israel melaporkan pada Selasa, isu utama saat ini adalah serangan di Lebanon yang dapat menyebabkan perang melawan Hizbullah. Saat ini, isu tersebut menjadi perhatian Sa'ar.

Gallant mengatakan dalam diskusi bahwa memperluas pertempuran saat ini ke front utara sebelum menguras tenaga di Gaza, akan menjadi sebuah kesalahan. Kesepakatan di Gaza harus dicapai.

Sementara itu, kantor Netanyahu membantah telah mengadakan negosiasi dengan Sa'ar untuk menunjuknya sebagai pengganti Gallant. Para pejabat Likud mengatakan kepada media Israel bahwa telah ada kemajuan yang signifikan dalam pembicaraan antara keduanya.

Mereka mengatakan, satu-satunya hal yang memisahkan Sa'ar dari bergabung dengan pemerintah adalah keputusan akhir Netanyahu untuk memecat Gallant, yang masih belum dibuatnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement