Selasa 17 Sep 2024 23:02 WIB

Gadis 10 Tahun Syahid Akibat Ledakan Pager Massal di Lebanon

Delapan orang meninggal dan 2.750 luka-luka setelah ledakan pager di Lebanon.

Petugas pertolongan pertama Pertahanan Sipil membawa seorang pria terluka yang pager genggamnya meledak di rumah sakit al-Zahraa di Beirut, Lebanon, Selasa, 17 September 2024.
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Petugas pertolongan pertama Pertahanan Sipil membawa seorang pria terluka yang pager genggamnya meledak di rumah sakit al-Zahraa di Beirut, Lebanon, Selasa, 17 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Putri seorang anggota Hizbullah yang berusia 10 tahun meninggal ketika pagernya meledak pada Selasa. Ledakan itu terjadi bersamaan dengan ledakan ratusan penyeranta di berbagai wilayah di Lebanon.

“Seorang gadis berusia 10 tahun menjadi martir di Lembah Bekaa setelah pager ayahnya meledak saat ayahnya berada di sampingnya,” tulis the Guardian. 

Baca Juga

Korban meninggal lainnya adalah putra seorang anggota parlemen Lebanon Hizbullah, kata dua sumber keamanan kepada Reuters. Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, mengalami luka ringan ketika sebuah pager meledak, kantor berita semi-resmi Iran Fars melaporkan.

“Amani mengalami cedera ringan dan saat ini sedang dalam observasi di rumah sakit,” kata Fars mengutip sebuah sumber. Pager yang diledakkan adalah model terbaru yang dibawa oleh Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir, kata tiga sumber keamanan.

Setidaknya delapan orang tewas dan 2.750 lainnya luka-luka setelah ledakan mendadak ratusan pager di Lebanon, menurut menteri kesehatan negara itu, Firass Abiad.

Seorang jurnalis Reuters melihat ambulans bergegas melewati pinggiran selatan ibu kota Beirut, yang merupakan basis Hizbullah, di tengah kepanikan yang meluas. Sumber keamanan mengatakan perangkat tersebut juga meledak di selatan Lebanon.

Di rumah sakit Mt. Lebanon, seorang reporter Reuters melihat sepeda motor bergegas menuju ruang gawat darurat, di mana orang-orang yang tangannya berlumuran darah berteriak kesakitan.

Kepala rumah sakit umum Nabatieh di selatan negara itu, Hassan Wazni, mengatakan kepada Reuters bahwa sekitar 40 orang yang terluka dirawat di fasilitasnya. Luka tersebut meliputi luka pada wajah, mata, dan anggota badan. Gelombang ledakan berlangsung sekitar satu jam setelah ledakan awal, yang terjadi sekitar pukul 15.45. waktu setempat. Belum jelas bagaimana bom tersebut diledakkan.

Pasukan keamanan internal Lebanon mengatakan sejumlah perangkat komunikasi nirkabel diledakkan di seluruh Lebanon, terutama di pinggiran selatan Beirut, yang menyebabkan korban jiwa.

Sekelompok orang berkerumun di pintu masuk gedung untuk memeriksa orang-orang yang mereka kenal yang mungkin terluka, kata jurnalis Reuters. Stasiun penyiaran regional yang membawa rekaman CCTV yang menunjukkan apa yang tampak seperti perangkat genggam kecil yang ditempatkan di sebelah kasir toko kelontong tempat seseorang sedang membayar tiba-tiba meledak.

Dalam rekaman lainnya, tampak ledakan yang menyebabkan seseorang yang berdiri di kios buah di area pasar pingsan.

Pusat operasi krisis Lebanon, yang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan, meminta semua pekerja medis untuk pergi ke rumah sakit masing-masing guna membantu mengatasi banyaknya korban luka yang datang untuk mendapatkan perawatan darurat. Dikatakan bahwa petugas kesehatan tidak boleh menggunakan pager.

Palang Merah Lebanon mengatakan lebih dari 50 ambulans dan 300 staf medis darurat dikerahkan untuk membantu evakuasi para korban. Hizbullah menembakkan rudal ke Israel segera setelah serangan 7 Oktober oleh kelompok bersenjata Hamas terhadap Israel yang memicu perang Gaza. Hizbullah dan Israel terus saling baku tembak sejak saat itu, sambil menghindari eskalasi besar-besaran. Puluhan ribu orang telah mengungsi dari kota-kota dan desa-desa di kedua sisi perbatasan akibat permusuhan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement