REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Hizbullah dan Pemerintah Lebanon segera menyalahkan Israel atas peledakan ratusan pager yang tidak hanya digunakan anggota Hizbullah tetapi juga warga sipil, dalam sebuah serangan pada Selasa (17/9/2024) lalu.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai hampir 3.000 orang lainnya, demikian menurut para pejabat. Kebanyakan dari mereka yang terkena serangan adalah anggota kelompok Hizbullah, tetapi tidak jelas apakah ada yang membawa pager. Di antara mereka yang tewas adalah putra seorang politisi Hizbullah yang terkemuka dan seorang anak perempuan berusia 8 tahun, menurut menteri kesehatan Lebanon.
Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Kedua belah pihak saling tembak di perbatasan Israel-Lebanon sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas yang memicu perang di Gaza. Duta Besar Iran untuk Lebanon termasuk di antara mereka yang terluka akibat ledakan pager.
Israel jarang mengklaim pertanggungjawaban atas serangan-serangan semacam itu. Pihak militer menolak berkomentar pada Selasa. Namun, negara ini memiliki sejarah panjang dalam melakukan operasi jarak jauh yang canggih, dari serangan siber yang rumit hingga senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh yang menargetkan para pemimpin dalam penembakan, serangan drone bunuh diri, dan peledakan di fasilitas nuklir bawah tanah Iran yang dirahasiakan.
Berikut ini adalah beberapa operasi sebelumnya yang dikaitkan dengan Israel sebagaimana dilansir dari Arab News.
1. Juli 2024
Dua pemimpin militan utama di Beirut dan Teheran terbunuh dalam serangan mematikan dalam waktu beberapa jam setelahnya. Hamas mengatakan bahwa Israel berada di balik pembunuhan pemimpin tertingginya, Ismail Haniyeh, di ibu kota Iran. Meskipun Israel tidak mengakui memainkan peran dalam serangan itu, Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan beberapa jam sebelumnya terhadap Fouad Shukur, seorang komandan tinggi Hizbullah di Beirut.
2. Juli 2024
Israel menargetkan komandan militer bayangan Hamas, Mohammed Deif, dalam sebuah serangan besar-besaran di Jalur Gaza selatan yang padat. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 90 orang, termasuk anak-anak, menurut pejabat kesehatan setempat. Militer Israel mengatakan pada Agustus bahwa Deif terbunuh dalam serangan tersebut, meskipun Hamas sebelumnya mengklaim bahwa ia selamat.
3. April 2024
Dua jenderal Iran terbunuh dalam apa yang dikatakan Iran sebagai serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah. Kematian tersebut membuat Iran meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel yang melibatkan sekitar 300 rudal dan pesawat tak berawak, yang sebagian besar berhasil dicegat.
4. Januari 2024
Serangan pesawat tak berawak Israel di Beirut menewaskan Saleh Arouri, seorang pejabat tinggi Hamas di pengasingan, ketika pasukan Israel memerangi kelompok militan di Gaza.
Pembunuhan selanjutnya..