Rabu 18 Sep 2024 15:30 WIB

Pakar Amunisi: Ada 10-20 Miligram Bahan Peledak di Komponen Pager Hizbullah

Hizbullah telah memperingatkan anggotanya untuk tidak menggunakan ponsel.

Penampakan salah satu pager yang meledak di Lebanon akibat sabotase Israel pada Selasa (17/9/2024).
Foto: X
Penampakan salah satu pager yang meledak di Lebanon akibat sabotase Israel pada Selasa (17/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sabotase massal terhadap sejumlah besar pager di Lebanon dinilai membutuhkan kemampuan intelijen dan teknis yang tepat waktu.

Sejak dimulainya konflik Gaza tahun lalu, Hizbullah telah memperingatkan anggotanya untuk tidak menggunakan ponsel karena khawatir telepon tersebut dapat dilacak dan disusupi oleh agen intelijen Israel.

Baca Juga

Hal itu seperti terjadi pada 1996 silam. Saat itu, badan Shin Bet, Israel, telah membunuh seorang pembuat bom Hamas dengan bahan peledak di ponselnya. Mengingat ancaman tersebut, Hizbullah kini menggunakan pager untuk berkomunikasi.

Seperti dilansir BBC, seseorang - dan Hizbullah tidak ragu bahwa Israel berada di balik ini - mampu secara diam-diam memasukkan diri mereka ke dalam rantai pasokan pager tersebut.

Seorang mantan ahli amunisi Angkatan Darat Inggris, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada BBC bahwa perangkat tersebut kemungkinan besar dikemas dengan masing-masing 10 hingga 20 gram bahan peledak berkekuatan tinggi kelas militer. Bahan peledak itu disembunyikan di dalam komponen elektronik palsu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement