Rabu 18 Sep 2024 16:10 WIB

Operasi Pager Mossad Israel di Lebanon, Klasik Tapi 'Cerdik'? Ini Kata Para Pakar Dunia

Mossad Israel dituding kuat di balik operasi Pager di Lebanon

Red: Nashih Nashrullah
Petugas pertolongan pertama Pertahanan Sipil membawa seorang pria yang terluka setelah pager genggamnya meledak, di kota pelabuhan selatan Sidon, Lebanon, Selasa, 17 September 2024.
Foto: AP Photo
Petugas pertolongan pertama Pertahanan Sipil membawa seorang pria yang terluka setelah pager genggamnya meledak, di kota pelabuhan selatan Sidon, Lebanon, Selasa, 17 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pager yang meledak pada Selasa (17/9/2024) di Lebanon, menewaskan sembilan orang dan melukai hampir 3.000 orang, tiba dalam pengiriman 1.000 perangkat baru-baru ini, sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah Lebanon mengatakan kepada AFP, dan tampaknya telah diretas pada sumbernya.

“Menurut rekaman video, dapat dipastikan bahwa sebuah alat peledak plastik kecil disembunyikan di samping baterai yang dipicu dari jarak jauh dengan mengirimkan sebuah pesan,” tulis Charles Lister, seorang ahli di Middle East Institute (MEI), di platform Xinhua.

Baca Juga

Ini berarti, menurut pakar tersebut, dinas intelijen asing Israel (Mossad) telah menembus rantai pasokan.

Dari Brussels, analis militer Ilya Manier berbicara tentang kelemahan keamanan utama dalam prosedur Hizbullah”, menjelaskan bahwa agen-agen Israel tidak diragukan lagi menyusup ke dalam proses produksi dan menambahkan komponen bahan peledak dan alat peledak jarak jauh ke pager tanpa menimbulkan kecurigaan.