Rabu 18 Sep 2024 18:51 WIB

BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen, Pengamat: Keputusan Berani

Menurutnya, kebijakan tersebut dinilai sebagai keputusan yang berani.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Warga antre menukar uang rupiah di layanan kas keliling Bank Indonesia (BI).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Warga antre menukar uang rupiah di layanan kas keliling Bank Indonesia (BI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat ekonomi Ryan Kiryanto menanggapi soal keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2024. Menurutnya, kebijakan tersebut dinilai sebagai keputusan yang berani.

“Sebuah keputusan yang berani, taktis, dan antisipatif (preemptive) untuk menopang penguatan ekonomi di tengah indikasi melemahnya sendi-sendi perekonomian,” kata Ryan kepada Republika, Rabu (18/9/2024).

Baca Juga

Dia menjelaskan pelemahan ekonomi sudah terlihat dari terjadinya deflasi selama empat bulan berturut-turut dan angka indeks manajer pembelian (PMI) yang berada di bawah ambang batas normal yang 50, yakni 48—49 pada Juli dan Agustus 2024. Juga indeks kepercayaan pebisnis dan konsumen menurun serta angka pengangguran terus mendaki setiap bulannya.

“Dikatakan berani dan taktis karena keputusan ini dilakukan mendahului keputusan The Fed yang baru akan memutuskan apakah akan menurunkan atau menahan suku bunga Fed (FFR) pada pertemuan 20—21 September nanti,” tuturnya.